Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Badan Gizi Nasional (BGN) sudah minta semua pemerintah daerah untuk membangun ekosistem rantai pasok bahan baku. Ini penting buat memastikan keberhasilan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy bilang di sini, hari Minggu, bahwa kepastian ekosistem rantai pasok adalah poin penting untuk mempermudah pelaksanaan MBG dari hulu ke hilir.
"Kita harus pastikan rencananya terlaksana dan diterima dengan efektif. Rantai pasok dari dapur MBG (Unit Layanan Pemenuhan Gizi/SPPG) ke penerima manfaat harus terintegrasi dalam pelaksanaan MBG," kata Pambudy.
Dia berharap program MBG bisa didistribusikan merata di semua daerah. Makanya, Kementerian PPN/Bappenas, bareng Badan Gizi Nasional (BGN), akan terus pantau prosesnya.
"Kita sama-sama tinjau, amati, dan pastikan program ini, dari Aceh sampai Papua, dari pusat sampai daerah terluar, bisa dijalankan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya ngomong kalau ruang lingkup program MBG nggak cuma operasional (SPPG) aja, tapi juga upaya supaya SPPG lebih mudah dapetin bahan baku berkualitas buat diolah jadi menu MBG.
Konteks pemenuhan bahan baku ini seharusnya nggak parsial, tapi komprehensif di setiap daerah secara detail.
Oleh karena itu, ekosistem rantai pasok ini perlu jadi perhatian untuk semua kepala daerah se-Indonesia, termasuk Wali Kota Malang.
"Saat ini, kita bisa penuhi kebutuhan pasokan karena cuma ada 25 SPPG di Malang. Kalau nanti jumlahnya sampai 83, gimana caranya kita bisa penuhi permintaan bahan makanan seperti kangkung, sawi sendok, sama ikan? Ini harus jadi pertimbangan," kata Sanjaya.
Dia ngatakan bahwa upaya untuk mensukseskan MBG perlu didampingi pendekatan baru, termasuk lewat "MBG Preneur" — sebuah pendekatan kewirausahaan dalam mengelola makanan bergizi berdasarkan kemandirian daerah — seperti yang udah diterapin di Kota Malang.
Sanjaya yakin bahwa konsep ini bisa bikin SPPG mikirin strategi untuk memperluas akses ke bahan baku.
"Jadi, nggak cuma mikirin dapur aja," katanya.
Berita terkait: Istri Pertama Brasil desak penggunaan pangan lokal di MBG Indonesia
Berita terkait: Indonesia perketat aturan keselamatan dapur MBG usai kasus keracunan
Berita terkait: Program makan gratis di Kepri on track untuk lawan stunting: menteri
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025