Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan telah meningkatkan respons layanan kesehatannya dan bantuan logistik ke daerah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Agus Jamaludin, pada Selasa mengatakan, sebagai langkah awal telah dilakukan rapid assessment kesehatan untuk memetakan risiko dan kebutuhan mendesak.
Menurut dia, semua puskesmas dan rumah sakit sudah siaga, termasuk memperkuat layanan bergerak dan pos kesehatan di posko pengungsian.
"Kami memperkuat layanan dasar, skrining, penanggulangan penyakit menular, dan pemantauan kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia," jelas Jamaludin.
Selain itu, kemenkes berkoordinasi dengan dinas kesehatan daerah untuk memastikan kebutuhan kesehatan warga terpenuhi tanpa hambatan.
Selain pendataan sasaran, Jamaludin menyebutkan dukungan logistik kesehatan yang dikirim kemenkes per 1 Desember antara lain 103 unit konsentrator oksigen, 11.200 kotak PMT balita, dan 6.000 kotak PMT ibu hamil.
Pengiriman juga termasuk obat-obatan, alat medis habis pakai, 2.000 masker bedah, 500 sarung tangan medis, 10 pakai APD untuk petugas, lima pasang sepatu boot, dua unit sprayer manual, dua paket alat uji kualitas air, dan 100 jerigen lipat.
"Kemudian ada 93 body bag, 5.500 kantong limbah medis berbagai ukuran, paket saringan air dan disinfektan, serta 25 kotak obat untuk pelayanan kesehatan," lanjut Jamaludin.
Untuk memperkuat respons lapangan, kemenkes juga telah menerjunkan tim bantuan krisis ke setiap provinsi terdampak, sekaligus mengaktifkan Kluster Kesehatan dan Pusat Operasi Darurat Kesehatan (PODK).
"Kami juga pasang alat Starlink untuk menjaga komunikasi," catatnya.
Untuk pelayanan kesehatan esensial, telah diterjunkan tiga tim Tenaga Kesehatan Cadangan (EMT).
"Kami sudah buka 13 titik layanan di Sumbar berkolaborasi dengan organisasi profesi, mulai dari layanan umum, konseling psikologis hingga dukungan menyusui," urainya.
Untuk memperkuat rujukan, EMT dari rumah sakit vertikal termasuk RSUP Adam Malik, RSUP Cipto Mangunkusumo, dan RSUP M. Djamil Padang, telah disiagakan.
Kemenkes juga menerjunkan spesialis gawat darurat, orthopedi, kebidanan, anak, anestesi, dokter umum, dan perawat, semua demi memastikan pelayanan kesehatan yang optimal.