Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menekankan bahwa kementeriannya berupaya memastikan perkembangan teknologi yang bermanfaat dan inklusif di Indonesia.
“Teknologi harus mendorong inovasi dan menciptakan peluang di seluruh negeri,” ujarnya dalam Tech in Asia Conference 2025 di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, peluang di sektor teknologi dan ekonomi digital terus meluas.
Dalam hal ini, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai sekitar US$90 miliar gross merchandise value (GMV) pada 2024 dan diproyeksikan naik menjadi US$210 miliar-US$360 miliar pada 2030.
Pertumbuhan ini, lanjutnya, didorong oleh adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor, seperti keuangan, logistik, kesehatan, dan industri kreatif, serta kolaborasi dengan perusahaan global.
“Ini adalah sinyal jelas bahwa teknologi dan ekosistem digital kita berkembang pesat,” katanya.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika terus memperkuat agenda transformasi digital nasional dengan meluncurkan Garuda Spark Innovation Hub – sebuah platform yang menghubungkan pendiri, startup, inovator, dan pemangku kepentingan industri di seluruh Indonesia.
Sejauh ini, kementerian telah meluncurkan dua hub pertama di Bandung dan Jakarta dan akan membuka dua hub tambahan di Aceh dan Medan sebelum akhir 2025.
Dia menjelaskan bahwa, melalui Garuda Spark, kementerian bertujuan menciptakan dua juta pengusaha teknologi baru yang diharapkan dapat memajukan transformasi digital Indonesia ke depannya.
Garuda Spark juga terintegrasi dengan Hub.ID Connection Hub dan Startup Indonesia Dashboard, yang memperkuat ekosistem digital nasional dengan menghubungkan startup, investor, dan korporasi global melalui database terpadu dan program mentoring.
“Ini mencerminkan keyakinan kami bahwa ketika informasi terhubung, orang-orang juga terhubung, dan ketika orang-orang terhubung, inovasi akan tumbuh,” ujarnya.
Berita terkait: Indonesia to create 2 million tech entrepreneurs through Garuda Spark
Berita terkait: Indonesia drafts AI roadmap to address risks, boost competitiveness
*Penerjemah: Sri Dewi, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025*