Unit Dukungan dijadwalkan akan memulai operasinya paling awal pada tahun 2024. Kementerian Perdagangan Indonesia menegaskan bahwa pendirian Unit Dukungan Kesepakatan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) adalah tonggak kunci dalam RCEP, yang merupakan kesepakatan perdagangan terbesar.
Menteri negara-negara anggota RCEP menyambut baik pendirian unit dukungan serta empat pertemuan komite dan satu pertemuan sub-komite di bawah Komite Bersama RCEP (RJC) selama Pertemuan Menteri RCEP ke-3 di Vientiane, Laos, pada hari Minggu.
Dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Perdagangan pada hari Senin, Direktur Jenderal Negosiasi Perdagangan Internasional Kementerian itu, Djatmiko Bris Witjaksono, yang memimpin pertemuan, menyatakan bahwa unit dukungan dijadwalkan akan memulai operasinya paling awal pada tahun 2024.
“Ikatan ini akan memainkan peran penting dalam memastikan implementasi Kesepakatan RCEP berjalan efisien dan efektif sehingga dapat berkontribusi pada integrasi ekonomi di wilayah secara keseluruhan,” katanya.
Witjaksono juga memperkenalkan Taufiq Arfi Wargadalam, seorang perwakilan dari Kementerian Perdagangan Indonesia, yang telah dipilih sebagai direktur eksekutif Unit Dukungan RCEP.
Pada Pertemuan Menteri RCEP ke-3, Direktur Negosiasi ASEAN di Kementerian Perdagangan itu, Dina Kurniasari, yang juga menjabat sebagai ketua RJC, melaporkan kepada para menteri mengenai kemajuan dan pencapaian dalam implementasi RCEP.
Salah satu pencapaian paling signifikan yang dilaporkan adalah Dokumen Prosedur Aksesi RCEP, untuk itu diskusi telah dilakukan selama dua tahun.
Selain itu, Kurniasari melaporkan beberapa isu yang dianggap perlu arahan dari para menteri.
Menteri RCEP juga menyambut baik dokumen tersebut, yang merupakan dokumen referensi untuk memperluas keanggotaan RCEP.
“Adopsi Dokumen Prosedur Aksesi adalah bukti komitmen negara-negara anggota RCEP terhadap keterbukaan dan inklusivitas RCEP. Keterbukaan dan inklusivitas RCEP lebih memperkuat dan memperluas rantai pasok regional global dan membuka peluang bagi kerja sama ekonomi yang lebih luas,” ujar Witjaksono.
Berita terkait: RCEP akan membawa lebih banyak vitalitas dan kepastian
Berita terkait: Indonesia menyambut negara-negara yang ingin bergabung dengan RCEP
Translator: Maria Cicilia, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024