Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi akan mengevaluasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Fauzan, pada hari Jumat menginformasikan bahwa kementerian saat ini sedang meninjau ulang MBKM untuk menentukan program mana yang akan dilanjutkan dan program mana yang akan dihentikan.
\”Menteri mengatakan bahwa program ini akan dievaluasi dan melihat program mana yang baik dan yang kurang efektif akan dihentikan,\” katanya.
Sejauh ini, belum ada kesimpulan yang dicapai mengenai masa depan program yang digagas oleh mantan menteri pendidikan, Nadiem Makarim, tambahnya.
Program MBKM memungkinkan mahasiswa mengambil mata kuliah di luar program studi mereka selama satu semester dan bergabung dalam kegiatan di luar universitas mereka selama dua semester.
Dalam program ini, universitas memiliki kebebasan untuk melaksanakan kegiatan Kampus Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswa mereka.
MBKM menawarkan beberapa sub-program, termasuk Magang Bersertifikat, Studi Independen, Kampus Mengajar, Penghargaan Mobilitas Mahasiswa Indonesia Internasional (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Independen, dan Kewirausahaan Independen.
Hingga tahun 2024, lebih dari 400 ribu mahasiswa dan lebih dari 30 ribu praktisi telah mengikuti dan mendapatkan manfaat dari program MBKM.
Pada bulan November 2024, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, menekankan bahwa program MBKM tidak wajib bagi semua mahasiswa atau kampus.
\”Kebebasan berarti kemampuan untuk memilih dan bahkan kebebasan untuk tidak memilih. Oleh karena itu, tidak memilih (untuk berpartisipasi) juga diperbolehkan,\” katanya.
Dia mencatat bahwa beberapa kampus di Indonesia masih belum mampu menjalankan program tersebut dan tidak memiliki bidang yang ditawarkan oleh program tersebut.
Oleh karena itu, dia meminta para pemimpin universitas untuk hanya melaksanakan program MBKM jika mereka memiliki program yang sesuai dan menambah nilai pada program studi mereka.
Berita terkait: Menteri mendorong penciptaan universitas bergengsi
Berita terkait: UGM mendukung kebijakan kampus independen Nadiem Makarim: rektor
Berita terkait: Kementerian mencegah perdagangan manusia dalam magang agar tidak terulang: DPR
Translator: Sean Filo M, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025