Kementerian Pariwisata Mempertimbangkan Rencana Insentif untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Asing

Tokyo (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang mempelajari rencana untuk memberikan insentif guna meningkatkan kedatangan wisatawan internasional ke target 2024 sebesar 14,3 juta.

“Kami saat ini sedang menjajaki strategi. Sebelumnya, kami memberikan insentif per orang namun harus disetujui oleh Kementerian Keuangan terlebih dahulu,” kata Direktur Pemasaran Pariwisata Asia-Pasifik Kementerian tersebut, Raden Wisnu Sindhutrisno, saat seminar di Tokyo pada hari Selasa.

Beliau menginformasikan bahwa sebelumnya, insentif yang diberikan berupa potongan harga tiket pesawat, seperti diskon dan cashback.

Sindhutrisno mengatakan bahwa strategi tersebut pernah diterapkan sebelumnya, namun tidak lagi dilaksanakan. Namun, beliau menyampaikan harapannya bahwa pembahasan mengenai insentif akan dimulai, selain dari menjajaki opsi lainnya.

Menurut beliau, upaya ini diperlukan karena negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Singapura, sedang mempromosikan pariwisata mereka dengan lebih intensif dengan anggaran yang signifikan.

“Kami sudah memiliki modal dengan penghargaan yang diterima destinasi wisata kami…kami memiliki segalanya, alam, budaya, untuk alasan itu, kami mengundang mereka (wisatawan) dan mempromosikan (pariwisata Indonesia),” ujarnya.

Upaya ini juga dianggap perlu karena tingkat okupansi kursi penumpang pesawat belum mencapai 100 persen.

Sebagai contoh, beliau mencatat bahwa pada tahun 2023, terdapat 13 penerbangan China-Indonesia setiap hari dengan total 1,2 juta kursi per tahun dan kursi yang kosong mencapai 15–40 persen, artinya jumlah penumpang hanya sekitar 700 ribu dari kapasitas maksimal.

“Jika kita ingin mencapai 14 juta kedatangan wisatawan asing tahun ini, kita harus menyiapkan 22 juta kursi,” ujarnya.

Pada seminar tersebut, General Manager Garuda Indonesia untuk Jepang, Sony Syahlan, mengatakan bahwa okupansi kursi penumpang pesawat di rute Narita-Denpasar hanya mencapai 85 persen, dengan 15 persen kursi kosong.

MEMBACA  Antisipasi Jawaban dari 8 Pertanyaan Umum tentang Lebaran

Syahlan menambahkan bahwa Garuda Indonesia siap untuk menggandakan frekuensi penerbangan Narita-Denpasar jika okupansi dapat mencapai 100 persen.

Berita terkait: Harapkan kedatangan wisatawan asing melampaui target 14,3 juta: Uno

Berita terkait: Warga Malaysia mendominasi kunjungan turis asing ke Sumatera Barat: BPS

Berita terkait: Pajak wisata Bali untuk pelestarian budaya dan alam

Penerjemah: Juwita Trisna, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024