Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi melaporkan bahwa 60 perguruan tinggi di bawah binaannya terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumatra.
Lembaga yang terdampak mencakup universitas negeri dan swasta di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Dalam pernyataannya di Jakarta, kementerian merinci bahwa empat perguruan tinggi negeri dan 27 perguruan tinggi swasta di Aceh, sembilan perguruan tinggi negeri dan enam perguruan tinggi swasta di Sumatra Barat, serta satu perguruan tinggi negeri dan 13 perguruan tinggi swasta di Sumatra Utara terdampak bencana.
Sebanyak 21.911 anggota komunitas akademik, termasuk dosen, tenaga pengajar, dan mahasiswa, terdampak.
Penilaian awal menunjukan kerusakan luas pada fasilitas pendidikan tinggi. Ruang kuliah, laboratorium, dan gedung penunjang rusak atau terendam, peralatan komputer rusak, dan beberapa gedung kampus retak atau bahkan roboh.
Akses jalan ke beberapa kampus terputus akibat longsor, sementara jaringan listrik dan internet masih padam di banyak lokasi. Evaluasi detail kerusakan infrastruktur masih berlangsung dengan koordinasi pemerintah daerah.
Kementerian menyatakan telah mengambil langkah strategis untuk mempercepat penanganan darurat, termasuk koordinasi dengan perguruan tinggi terdampak, pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan instituisi terkait untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak.
Bantuan darurat seperti logistik, air bersih, obat-obatan, pakaian, perlengkapan kebersihan, dan dukungan psikososial telah didistribusikan kepada mahasiswa dan staf akademik.
Persiapan pemulihan dini juga dilakukan, termasuk revitalisasi fasilitas pendidikan dan penyediaan ruang belajar sementara.
Dukungan dari perguruan tinggi di luar zona bencana terus berdatangan, mulai dari pengiriman relawan dan tim medis, pengiriman pasokan makanan, layanan trauma healing, penggalangan dana, fasilitas kesehatan, hingga unit ambulans.
Bantuan struktural bagi mahasiswa terdampak, termasuk keringanan biaya kuliah, bantuan Beasiswa KIP, dukungan biaya hidup, dan konseling psikologis, juga telah disalurkan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Fauzan menyatakan pemerintah mengalokasikan Rp75,99 miliar untuk mendukung mahasiswa dan dosen terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatra.
Pendanaan tersebut disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta.
Berita terkait: Indonesia blokir perjalanan luar negeri kepala daerah saat tanggap bencana
Berita terkait: Manggala Agni dikerahkan untuk penanganan pascabanjir di Sumatra
Berita terkait: Banjir Sumatra: Kementerian buka 39 dapur umum, anggar Rp2 miliar per hari
Penerjemah: Sean Filo Muhamad, Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025