Kementerian, Muhammadiyah bekerjasama untuk program layanan pendidikan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa kementeriannya akan bekerja sama dengan salah satu organisasi Muslim terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, untuk mendukung program layanan pendidikan di daerah tertinggal, perbatasan, dan terluar (3T).

Pada acara peringatan ulang tahun ke-112 Muhammadiyah di Sidoarjo pada hari Sabtu, Mu’ti menyatakan bahwa ia akan berkoordinasi dengan lembaga dakwah berbasis masyarakat Muhammadiyah untuk merekrut guru-guru untuk program-program tersebut.

“Muhammadiyah adalah mitra penting pemerintah dalam mencerahkan bangsa,” katanya.

Mu’ti menjelaskan bahwa konsep yang diinisiasikan oleh kementeriannya memprioritaskan paradigma belajar daripada sekolah.

Dia mengatakan bahwa jika pemerintah hanya membangun sekolah di daerah 3T, itu dianggap kurang efektif, mengingat biaya yang dibutuhkan tinggi, dan kelangsungan proses belajar mengajar tidak optimal.

Menteri tersebut menekankan bahwa pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan tidak selalu terjadi di sekolah.

Oleh karena itu, proses belajar dapat dilakukan di rumah, di tempat ibadah, dan di tempat umum lainnya di mana masyarakat di daerah 3T melakukan aktivitas mereka.

Guru sukarelawan program tersebut adalah staf pengajaran non-formal yang tidak diangkat secara resmi melalui regulasi, seperti guru Al-Quran, para pengkhotbah, dan bahkan aktivis di daerah 3T.

“Yang paling penting adalah semua anak bangsa mendapatkan layanan pendidikan untuk kecerdasan dan kemajuan bangsa,” katanya.

Menteri Mu’ti membuka peringatan ulang tahun ke-112 Muhammadiyah di SMA 1 Taman Muhammadiyah di Sidoarjo, Jawa Timur.

Acara tersebut menampilkan distribusi 172 ribu paket makanan kepada siswa dari 1.039 sekolah Muhammadiyah dari tingkat dasar hingga menengah dan 1.731 taman kanak-kanak dan sekolah pendidikan anak usia dini.

Berita terkait: Italia berusaha memperkuat kerja sama pendidikan dengan Indonesia
Berita terkait: Indonesia masih kekurangan guru: kementerian

MEMBACA  Apakah Iran Memasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Perang Ukraina? | Berita Perang Rusia-Ukraina

Translator: Astrid F, Fahmi A, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024