Kementerian Minta Rumah Sakit Tingkatkan Layanan Stroke dan Bedah Saraf

Medan (ANTARA) – Kementerian Kesehatan telah meminta rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia untuk perkuat akses ke layanan pengobatan stroke.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan bahwa stroke adalah penyebab kematian nomor tiga terbanyak di dunia setiap tahunnya.

Dia menekankan bahwa rumah sakit rujukan tidak hanya harus meningkatkan layanan mereka, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran, pendampingan, dan rujukan di wilayah masing-masing.

“Proctoring Bypass Cerebral Surgery adalah bagian dari program yang menegaskan peran rumah sakit tidak hanya sebagai penyedia layanan,” ujar Dante setelah membuka secara virtual program Proctoring Bypass Cerebral Surgery di RSUP Adam Malik dari Jakarta pada Sabtu.

Dia menegaskan bahwa melalui operasi bypass cerebral, Indonesia dapat memberikan layanan kesehatan yang memenuhi standar internasional.

Dante juga memuji RS Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono yang telah melakukan operasi bypass cerebral pertama di Sumatra Utara.

Menurut Dante, Sumatra Utara adalah provinsi kedelapan yang mendapatkan manfaat dari program operasi bypass cerebral ini.

“Ke depannya, kami tidak ingin ini terbatas hanya pada delapan provinsi. Semua provinsi di Indonesia harus mampu memberikan layanan operasi otak lanjutan secara mandiri,” katanya.

Penjabat Direktur Utama RSUP Adam Malik, Dr. Zainal Safri, menjelaskan bahwa operasi bypass cerebral dilakukan untuk mengobati penyakit moyamoya, suatu kelainan pembuluh darah langka di otak.

“Rumah sakit ini belum pernah menangani kasus moyamoya sebelumnya. Karena itu kami bekerja sama dengan tim medis dari RS PON,” jelas Zainal.

Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
Berita terkait: [Tautan berita 3]

*penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025*

MEMBACA  75% Tanah Pertanian di Gaza Hancur karena Genosida Israel, Kerugian Ternak Mencapai 96%