Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi telah mendesak penerima beasiswa pasca sarjana untuk membina budaya ilmiah yang luar biasa.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian, Khairul Munadi, menyampaikan pesan ini saat pertemuan online dengan 702 penerima beasiswa pada Jumat (28 Februari).
“Pendidikan tinggi bukan hanya cara untuk mendapatkan gelar akademis tetapi juga investasi untuk masa depan bangsa kita,” katanya seperti dikutip dalam pernyataan kementerian di sini pada Sabtu.
Menurut direktur jenderal, penerima beasiswa memiliki tanggung jawab yang signifikan untuk memajukan pengetahuan dan berkontribusi pada pembangunan Indonesia.
Munadi menekankan pentingnya pendidikan tinggi dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas dan mencatat bahwa komunikasi yang efektif antara pemerintah dan lembaga akademis penting untuk mewujudkan lingkungan penelitian yang produktif dan kompetitif.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Bidang Riset dan Pengembangan, I Gede Wenten, menekankan bahwa riset adalah pilar fundamental dalam mempersiapkan Indonesia untuk ekonomi berbasis pengetahuan.
Beliau menyatakan bahwa pengembangan kekayaan intelektual berkualitas tinggi, termasuk paten inovatif, sangat bergantung pada ilmuwan dengan latar belakang akademis yang kuat dan kompeten.
“Lembaga akademis dan riset menjadi tulang punggung ekonomi berbasis pengetahuan. Memperkuat budaya ilmiah dan ekosistem inovasi harus menjadi prioritas nasional untuk memastikan Indonesia tetap kompetitif secara global,” katanya.
Wenten menguatkan komitmen kementerian untuk mempromosikan budaya keunggulan ilmiah, menekankan bahwa upaya ini harus dilengkapi dengan kreativitas dan swadaya.
Beliau mendorong penerima beasiswa untuk memaksimalkan kontribusi mereka, mendesak mereka untuk tidak membiarkan kendala keuangan menghalangi potensi mereka.
Berita terkait: Pendidikan vokasional kunci pertumbuhan ekonomi: Wakil Menteri
Berita terkait: Kementerian mengatasi penurunan minat anak muda terhadap ilmu pengetahuan
Berita terkait: Pemotongan anggaran: Kementerian mengalihkan fokus riset pada isu-isu prioritas
Penerjemah: sean, kenzu
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025