Kementerian Meminta Sekolah Untuk Mengutamakan Keselamatan Dalam Setiap Kegiatan Pembelajaran

“Insiden ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak untuk terus menciptakan pembelajaran yang lebih aman dan nyaman,” Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meminta sekolah untuk memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan dalam setiap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

“Kementerian mendorong pemerintah daerah dan unit pendidikan untuk memprioritaskan keselamatan siswa dalam segala bentuk kegiatan pembelajaran,” kata Plt Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Anang Ristanto kepada ANTARA di sini pada hari Minggu.

Ia mengatakan kecelakaan bus yang mengangkut sekelompok siswa SMK Depok yang terjadi di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang menyebabkan 11 orang tewas, seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Menurutnya, insiden ini mendorong unit pendidikan dan pemerintah daerah untuk dapat menciptakan suasana dan kondisi pembelajaran yang lebih aman dan nyaman bagi siswa.

“Insiden ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak untuk terus menciptakan pembelajaran yang lebih aman dan nyaman,” katanya.

Ia menekankan bahwa pihaknya bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sedang mengikuti perkembangan penyelidikan kecelakaan bus dan akan terus memantau kemajuannya.

“Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga, teman-teman, dan seluruh komunitas sekolah yang terkena dampak insiden yang menyedihkan ini,” katanya.

Sementara itu, pengamat pendidikan Ubaid Matraji meminta pemerintah segera mengeluarkan regulasi untuk memperketat pelaksanaan studi wisata.

Matraji mengatakan pemerintah harus turun tangan mengingat selain memungut biaya mahal kepada siswa, banyak sekolah juga memberlakukan sanksi jika siswa tidak ingin ikut dalam studi wisata.

“Jelas harus ada aturan yang ketat. Jangan seperti sekarang di mana studi wisata menjadi agenda wajib sebelum kelulusan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat Wilayah Bogor-Depok, Asep Sudarsono, mengatakan pihaknya akan mengeluarkan regulasi yang ketat agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

MEMBACA  ASITA Solo Meminta Dinas Pendidikan Jawa Tengah Untuk Mengkaji Ulang Larangan Study Tour

Berita terkait: Kecelakaan bus di Jawa Barat menewaskan 11, melukai puluhan

Berita terkait: Kementerian meminta masyarakat menolak naik bus tanpa izin

Penerjemah: Astrid H, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2024