Kementerian membagikan 10.000 ikan kaleng di Yogyakarta menjelang Ramadan

Dia mengungkapkan harapan bahwa distribusi ikan kalengan akan menarik lebih banyak orang untuk mengkonsumsi tuna, mengingat bahwa Indonesia telah menjadi produsen ikan terbesar di dunia. Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada Sabtu (9 Maret), mendistribusikan 10.000 kaleng ikan di Yogyakarta sebagai implementasi Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi protein masyarakat.

Dalam pernyataan yang diterima dari kementerian di sini pada hari Minggu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, mencatat bahwa ikan kalengan tersebut termasuk tuna dan sarden.

“Kami telah menyerahkan 4.000 kaleng ikan kepada santris untuk menyambut bulan suci Ramadan dalam Tahun Tuna 2024,” katanya, menambahkan bahwa 6.000 kaleng ikan diserahkan kepada masjid Jogokaryan dan Pathok Negoro Plosokuning.

Sulistyo mencatat bahwa dua masjid tersebut telah secara rutin mendistribusikan takjil gratis kepada warga setempat selama Ramadan setiap tahun.

Dia mengungkapkan harapan bahwa distribusi ikan kalengan akan menarik lebih banyak orang untuk mengkonsumsi tuna, mengingat bahwa Indonesia telah menjadi produsen terbesar di dunia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi tuna Indonesia telah mencapai 229.481 ton pada tahun 2017 dan terus meningkat dalam empat tahun berikutnya, mencapai 343.393 ton pada tahun 2021.

Kemudian ia menegaskan bahwa tuna dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti abon tuna, tuna rendang, tuna kaleng, tuna steak, tuna pizza, dan sashimi.

Pada bulan Februari 2024, Sulistyo menjelaskan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan memimpin Tahun Tuna 2024, dengan tujuan memperluas jangkauan pasar produk tuna Indonesia.

“Tahun tuna diharapkan dapat lebih memperluas jangkauan tuna Indonesia di pasar internasional dan domestik,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta pada 16 Februari.

MEMBACA  DPR mencari tarif pesawat lebih murah selama eksodus Lebaran

Dia mengatakan bahwa Tahun Tuna 2024 juga bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat dan meningkatkan konsumsi tuna mereka.

Untuk mempromosikan inisiatif ini, tambahnya, kementerian akan mengadakan bazar bertema tuna selama periode Maret-Mei dengan kerjasama dengan pemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait.

Berita terkait: Indonesia menguasai 15% dari produksi tuna global

Berita terkait: Nelayan tuna bersertifikat Indonesia menikmati harga jual premium

Berita terkait: Indonesia dorong budidaya benih tuna

Penerjemah: Sinta A, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2024