Kementerian Lingkungan Hidup mengidentifikasi 142 titik panas hingga April 2025

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup telah mengidentifikasi 142 titik panas yang berpotensi untuk kebakaran hutan dan lahan hingga pertengahan April 2025, mencerminkan penurunan 80 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Menurut data satelit Terra Aqua dari NASA, terdapat 142 titik panas dengan tingkat keyakinan tinggi. Berdasarkan data lapangan, terjadi 97 kejadian kebakaran hutan dan lahan,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Jakarta pada hari Kamis.

Menteri menyampaikan pernyataan tersebut saat pertemuan koordinasi dengan Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pemerintah daerah.

Daerah yang tercatat telah mengalami kebakaran lahan sejauh ini termasuk Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Pada kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya mencegah kebakaran lahan, termasuk langkah-langkah yang harus diambil oleh para pengelola area perkebunan kelapa sawit.

Pencegahan dan antisipasi sangat penting, karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia kini telah memasuki musim kemarau.

Kementerian Lingkungan Hidup khususnya berfokus pada wilayah yang rentan terhadap kebakaran lahan, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan beberapa daerah di Sulawesi dan Papua.

Dalam pertemuan Kamis, Nurofiq juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil sejauh ini untuk mencegah kebakaran lahan.

Namun, ia mengingatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk lebih memperkuat upaya pencegahan kebakaran lahan.

Hal ini diperlukan karena, berdasarkan data yang diolah selama periode 2015-2024, hampir 42 ribu hektar lahan perkebunan yang dikelola oleh 79 perusahaan terbakar, dengan beberapa daerah mengalami kejadian berulang.

Berita terkait: Pemerintah membentuk meja khusus untuk melawan kebakaran hutan, lahan

MEMBACA  1 Cryptocurrency Teratas untuk Dibeli Sebelum Naik 635% hingga 5,480%, Menurut Analis Wall Street Tertentu

Berita terkait: Pemerintah mengambil langkah preventif terhadap potensi kebakaran hutan 2025

Penerjemah: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025