Garut – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian RI menyatakan akan mendorong program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan penuh semangat. Program bantuan ini telah banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dan kini usaha mereka mengalami kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan usaha lainnya. Pemerintah berencana untuk memperluas program ini agar mencakup lebih banyak golongan, termasuk penyandang disabilitas dan pelaku UMKM perempuan. Data dari Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) hingga April 2024 menunjukkan bahwa 40 persen dari total debitur KUR adalah perempuan.
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian, Gede Edy Prasetya, menyampaikan bahwa pemerintah akan mulai mendata debitur KUR khusus untuk penyandang disabilitas mulai tahun 2024. Realisasi penyaluran KUR sampai dengan April 2024 mencapai Rp8,79 triliun yang diberikan kepada 149.602 debitur di seluruh Indonesia.
Di Garut, realisasi penyaluran KUR dari Januari hingga April 2024 mencapai Rp433,38 miliar yang diberikan kepada 8.034 debitur. Sektor perdagangan mendominasi penyaluran KUR di Kabupaten Garut sebesar 61,79 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan dan pertanian.
Ketua DWP Kemenko Perekonomian, Ibu Anna Susiwijono, menyatakan bahwa program KUR ini didesain untuk mendukung para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha, terutama bagi perempuan dan penyandang disabilitas. Program ini merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam mendampingi pelaku UMKM dari berbagai kalangan.
Meskipun demikian, Pemerintah tidak membatasi porsi KUR yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM perempuan dan penyandang disabilitas. Mereka juga akan mendapatkan bimbingan teknis serta bantuan alat produksi untuk mendukung usaha mereka.