Kementerian Kominfo Menurunkan 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu di Media Sosial

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah berhasil menindak sebanyak 1.971 berita bohong terkait Pemilihan Umum 2024 yang beredar di platform media sosial dan mesin pencari sejak 17 Juli 2023.

“Kami telah mendeteksi total 3.235 berita bohong, dengan 1.971 di antaranya sudah berhasil ditindak,” ungkap Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Selasa.

Beliau menjelaskan bahwa Kominfo memutuskan untuk hanya memberi label “hoax” pada konten yang tersisa karena tidak mengandung informasi palsu yang sangat berbahaya.

Beliau mencatat bahwa berita bohong yang mengandung narasi provokatif dan palsu tersebar merata di berbagai platform media sosial dan mesin pencari.

Setiadi menyatakan bahwa berdasarkan data, 92 persen dari berita bohong tersebut disebarkan oleh buzzer media sosial yang berafiliasi dengan kelompok tertentu.

Upaya pemantauan pemerintah yang terus berlanjut telah membantu menjaga lingkungan positif di media sosial, katanya.

Beliau menegaskan bahwa Kominfo akan terus menyaring berita bohong terkait pemilu yang beredar di media sosial bahkan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden berikutnya.

Berita terkait: Informasi tentang keberpihakan Kapolri dalam pemilihan adalah hoaks: Polri

Berita terkait: Diperlukan kampanye pintar untuk pemilu yang damai: menteri

Penerjemah: Walda M, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Tidak Memikirkan Jodoh Lagi, Desy Ratnasari Lebih Bersemangat Menunggu Mendapatkan Cucu: Menjaga Anak Lebih Menyenangkan