Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dalam program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit dengan memperluas jaringan rumah sakit yang berpartisipasi.
Arianti Anaya, Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian, menyatakan pada hari Senin bahwa sekitar 3.000 rumah sakit, termasuk rumah sakit swasta, telah menunjukkan minat untuk bergabung dalam jaringan tersebut.
“Dengan perluasan jaringan yang dikoordinasikan oleh enam rumah sakit pendidikan yang ditunjuk, kita dapat meningkatkan kuota mahasiswa,” jelasnya.
Enam rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Kardiovaskular Harapan Kita, Rumah Sakit Pusat Saraf Nasional, Rumah Sakit Ortopedi Soeharso, Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita, Rumah Sakit Mata Cicendo, dan Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Anaya mencatat bahwa pada hari Senin, tiga rumah sakit swasta, termasuk Jakarta Eye Center, mengajukan permohonan untuk bergabung.
Dia juga menyebutkan bahwa pendaftaran awal menerima sekitar 52 mahasiswa dari enam spesialis, seperti penyakit kardiovaskular, pediatri, neurologi, dan optometri. Kementerian berencana menambahkan 52 mahasiswa lain di semester berikutnya, sehingga total menjadi 104.
Anaya menyatakan bahwa Kementerian bekerja sama dengan Dana Pendidikan Endowment Indonesia (LPDP) untuk memberikan bantuan keuangan kepada mahasiswa, mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta, berdasarkan tingkat mereka—junior, intermediate, atau senior.
Sebagai contoh, mahasiswa intermediate akan menerima Rp7,5 juta, sementara mahasiswa senior akan mendapatkan Rp10 juta. LPDP akan memberikan Rp5 juta, dan jumlah sisanya akan disediakan oleh salah satu dari enam rumah sakit tersebut.
Kementerian baru-baru ini mengumumkan pembukaan pendaftaran untuk program ini dari 12 Agustus hingga 8 September untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di beberapa wilayah.
Program ini merupakan bagian dari agenda transformasi kesehatan, yang difokuskan pada peningkatan sistem rujukan dan sumber daya manusia. Ini melengkapi pendidikan berbasis universitas, dengan tujuan menciptakan kesempatan yang sama dan berkontribusi pada Indonesia yang lebih sehat.
Berita terkait: RI siapkan 15 personel kesehatan untuk misi kemanusiaan Gaza
Berita terkait: Kementerian akan memanggil RSCM terkait 60 kasus gagal ginjal pediatrik
Copyright © ANTARA 2024