Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama untuk memperkuat moderasi keagamaan di perguruan tinggi.
Kerja sama ini direalisasikan melalui Workshop dan Seminar Moderasi Keagamaan 2024, yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Jakarta mulai 17 hingga 19 Juli.
Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Pendidikan Kementerian Agama Amien Suyitno menegaskan bahwa moderasi keagamaan merupakan mandat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan memerlukan dukungan dari semua pihak di perguruan tinggi.
Menurutnya, Kementerian Agama sedang berupaya membangun ekosistem moderasi keagamaan di perguruan tinggi dan memastikan dosen dan akademisi memiliki kesadaran kolektif terhadap moderasi keagamaan.
Dalam hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di Kemendikbudristek Abdul Haris menyatakan bahwa workshop dan seminar merupakan komponen penting dari upaya untuk memberantas tiga “dosa” di lingkungan pendidikan tinggi: perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
“Moderasi keagamaan adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar melawan intoleransi,” tegasnya.
Haris menilai bahwa peran masyarakat dan perguruan tinggi sangat penting dalam mengatasi masalah intoleransi sehingga umat beragama dapat hidup harmonis dan menjaga persatuan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tjitjik Sri Tjahjandarie berharap bahwa acara ini akan menumbuhkan dan menampilkan praktik baik terkait moderasi keagamaan.
“Semoga Workshop dan Seminar Moderasi Keagamaan dapat berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi dasar kebijakan kementerian di masa depan,” ujarnya.
Berita terkait: Pemerintah akan memberikan pendidikan keluarga melalui kantor urusan agama
Penerjemah: Asep Firmansyah, Raka Adji
Editor: Bayu Prasetyo
Hak cipta © ANTARA 2024