Kementerian Fokuskan Upaya Literasi Digital pada Kelompok Rentan

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Indonesia sedang fokus pada upaya peningkatan literasi digital bagi kelompok rentan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.

"Mereka adalah prioritas utama. Termasuk didalamnya anak-anak, remaja, lansia, penyandang disabilitas, dan bahkan mereka yang berliterasi rendah," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto.

Berbicara dalam Pertemuan Nasional Aktivis Literasi Digital di Jakarta pada Selasa, ia menekankan bahwa literasi digital sangat penting untuk melindungi kelompok rentan dari berbagai ancaman kejahatan digital, termasuk penipuan.

Selain meningkatkan literasi digital bagi kelompok rentan, kementerian juga melakukan kegiatan edukasi tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai respons atas potensi manfaat dan risiko yang dibawa AI bagi masyarakat.

"Ada beberapa konten yang berpotensi negatif, seperti penyebaran misinformasi. Hal itu menciptakan disinformasi bahkan hoaks, yang perlu kita cengah," katanya.

Kemkominfo juga mendorong penggunaan teknologi untuk kegiatan produktif yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, termasuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, serta startup.

Pada kesempatan itu, Pudjianto juga menyoroti perlunya upaya kolaboratif yang melibatkan pemerintah, komunitas, dan perusahaan untuk meningkatkan literasi digital.

Sebelumnya pada Oktober, Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid mengumumkan bahwa Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2025 berada di angka 44,53, yang mencerminkan kenaikan 1,19 poin dari tahun sebelumnya.

IMDI mengukur percepatan transformasi digital Indonesia dan kemahiran masyarakat dalam mengadopsi teknologi digital di empat pilar: literasi digital, infrastruktur dan ekosistem, pemberdayaan, serta lapangan kerja.

Berita terkait: Indonesia dorong matematika dan coding menyenangkan untuk bangun keterampilan abad 21

Berita terkait: Wakil Menteri Indonesia peringatkan ‘kerusakan otak’ dari penggunaan AI dini

MEMBACA  Yoo Ah-in Dibebaskan dari Penjara, Pengadilan Banding Memberikan Hukuman Percobaan

Berita terkait: Literasi digital dan budaya penting untuk bentuk karakter bangsa: Hafid

Penerjemah: Farhan Arda, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar