Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) Republik Indonesia telah meminta Kementerian Agama untuk mendukung perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke lebih banyak pesantren di seluruh Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i di Jakarta, Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menyampaikan bahwa sebagian besar santri di tanah air belum mendapatkan manfaat dari program andalan ini.
"Dari sekitar 11 juta santri dan satu juta guru pengajar di pesantren, hanya dua persen yang telah menerima makanan bergizi gratis," jelas Deyang dalam keterangan resmi yang dikutip pada Jumat.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap terbatasnya jumlah pesantren yang memiliki dapur MBG, atau yang secara resmi disebut Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), seperti yang telah dicatat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kami menemukan bahwa banyak pesantren besar dengan lebih dari empat ribu santri masih belum memiliki SPPG," ujarnya.
Deyang menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menganggap para santri sebagai salah satu target utama program ini. Ia mendorong kementerian untuk mengidentifikasi dan mengkoordinasi pesantren-pesantren agar dapat dimasukkan dalam program MBG, termasuk yang berada di daerah terpencil.
"Di daerah terpencil, kami siap melayani penerima manfaat meskipun hanya ada 100 atau 200 orang," tegasnya, seraya menambahkan bahwa bank-bank BUMN telah dimobilisasi untuk mendukung pembangunan dapur MBG di lokasi-lokasi tersebut.
Wakil Menteri Syafi’i menyambut baik permintaan tersebut dan mengatakan bahwa kantornya akan membantu memperluas jangkauan program ke pesantren di seluruh Indonesia serta mendukung pendirian SPPG.
"Saya berencana untuk mengumpulkan perwakilan pesantren agar mereka bisa mendapat bimbingan dari BGN dan memperoleh manfaat dari program MBG," katanya.
Presiden Prabowo memandang program MBG sebagai instrumen strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita-nya, melalui perbaikan gizi dan stimulasi ekonomi lokal.
Sejak diluncurkan pada 6 Januari tahun ini, program ini, melalui lebih dari 15 ribu SPPG, telah menjangkau sekitar 44 juta warga negara, termasuk anak sekolah, balita, ibu menyusui, dan ibu hamil. Program ini bertujuan untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada Maret 2026.
Berita terkait: Kementerian libatkan 1.500 dapur di pesantren untuk program makanan gratis
Berita terkait: NU Indonesia akan operasikan dapur untuk program MBG di 125 pesantren
Penerjemah: Lintang B, Tegar Nurfitra
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025