Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) bertemu dengan diplomat senior di Jakarta pada Senin untuk membahas cara meningkatkan perlindungan dan memperluas peluang kerja bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Pertemuan dipimpin Wakil Menteri P2MI Christina Aryani dan dihadiri oleh tiga wakil duta besar serta tujuh konsul jendral yg sedang mempersiapkan penempatan luar negeri, menurut pernyataan dari kementerian.
Pembahasan fokus pada peningkatan koordinasi penempatan pekerja migran, integrasi data, dan langkah perlindungan, serta mengidentifikasi sektor dan negara potensial untuk ekspansi kerja.
“Saya minta dukungan Anda untuk melakukan riset pasar di negara tugas masing-masing dan berkoordinasi dengan kami agar bisa menargetkan negara, sektor, dan kompetensi pekerja dgn lebih baik,” kata Aryani.
Dia menekankan pentingnya memperluas peluang di luar sektor domestik dan menjelajahi pasar kerja baru bagi warga Indonesia di luar negeri.
Aryani juga meminta Kementerian Luar Negeri untuk mengintegrasikan data pekerja migran di platform Peduli WNI dengan sistem Siskop2mi milik P2MI.
“Ini sudah berjalan. MoU akan segera ditandatangani antara Menaker Abdul Kadir Karding dan Menlu Sugiono,” ujarnya.
Data yg terharmonisasi, tambah Aryani, akan membantu mengetahui jumlah pasti WNI termasuk pekerja migran di setiap negara tujuan. Ini akan meningkatkan layanan perlindungan dan mempermudah bantuan bagi yg menghadapi kesulitan di luar negeri.
Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI di Kemlu, mengatakan kolaborasi ini bagian dari strategi diplomasi ekonomi dan perlindungan Indonesia.
“Ini tentang membuka pasar kerja untuk pekerja Indonesia sekaligus memastikan perlindungan melalui upaya pencegahan dan layanan efisien oleh perwakilan Indonesia,” jelasnya.
Dia mengonfirmasi bahwa kedua kementerian sedang mengintegrasikan sistem data mereka dan P2MI akan mengatur proses pemrosesan order kerja melalui perwakilan diplomatik untuk memastikan penempatan yg lebih aman.
Pertemuan dihadiri wakil duta besar untuk Malaysia, India, dan Austria, serta konsul jendral di Kota Kinabalu, Kuching, San Francisco, Melbourne, Sydney, Toronto, dan Ho Chi Minh City.