Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan Badan Pusat Statistik (BPS) sedang menyinkronkan data desa untuk mempercepat program pengentasan kemiskinan melalui Koperasi Desa Merah Putih.
Dalam pernyataan pada Rabu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa penyinkronan data desa adalah langkah awal yang bisa dimanfaatkan koperasi desa untuk berkembang.
"Koperasi Desa Merah Putih bisa memberikan dampak sosial nyata, seperti mengurangi kemiskinan, memotong rantai distribusi panjang, dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, Setiadi menegaskan bahwa kementeriannya dan BPS akan melakukan kajian mendalam tentang sinkronisasi data desa di seluruh Indonesia, termasuk kondisi kemiskinan di setiap desa. Data ini bisa digunakan pengurus koperasi untuk merancang arah usaha mereka.
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menilai bahwa koperasi desa sangat membutuhkan profil desa untuk mengidentifikasi potensi pengembangan, termasuk mendistribusikan komoditas strategis bersubsidi pemerintah agar lebih tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menekankan bahwa BPS sudah memiliki data penting tentang profil desa nasional, termasuk statistik kemiskinan tingkat desa.
Menurut data BPS, pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 23,85 juta, turun dari 24,06 juta pada September 2024.
Yang hidup dalam kemiskinan ekstrem berjumlah 2,38 juta, turun 0,40 juta dibanding Maret 2024.
"Dengan data koperasi yang masuk, kami bisa mencatat seberapa besar kontribusi Koperasi Desa Merah Putih terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," kata Widyasanti.
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan sekitar 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia melalui program Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 21 Juli.
Koperasi-koperasi ini diharapkan menjadi pusat layanan ekonomi dan sosial di masyarakat desa, seperti simpan pinjam dan layanan klinik.
Berita terkait: Data akurat bantu koperasi desa atasi kemiskinan: pemerintah
Berita terkait: Alasan Indonesia butuh transformasi koperasi & UMKM berbasis data
Penerjemah: Arnidhya Nur, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025