Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, dan Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, berkolaborasi untuk memperkuat penelitian di sektor pertanian guna mempercepat pencapaian swasembada pangan.
Setelah pertemuan mengenai swasembada pangan di sini pada hari Senin, Sulaiman mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mendorong penelitian tentang peningkatan produktivitas komoditas pangan, yang akan dilakukan oleh universitas-universitas.
“Komoditas pertanian yang produktivitasnya rendah akan diteliti. Universitas-universitas akan membentuk tim untuk menelitinya secara berkelanjutan,” katanya.
Menurut menteri, nantinya, setiap universitas yang ditunjuk akan memiliki fokus penelitian sendiri.
Misalnya, Universitas IPB akan diminta untuk fokus penelitiannya pada komoditas beras, Universitas Hasanuddin (Unhas) pada jagung, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada kedelai.
Terkait anggaran penelitian, ia mengatakan bahwa akan berasal dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, dan masing-masing universitas.
Sementara itu, Menteri Yuliarto mengatakan bahwa universitas merupakan ujung tombak dalam pengembangan komoditas pertanian dan dapat membantu Indonesia mencapai tujuan swasembada pangan.
Ia menambahkan bahwa kementeriannya bertanggung jawab atas menghasilkan sumber daya manusia yang handal yang dapat mendukung kemajuan teknologi di sektor pertanian.
Menurut menteri, pengembangan penelitian di sektor pertanian penting, mengingat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Belanda, Jerman, dan Amerika Serikat (AS), produktivitas beberapa komoditas pangan di Indonesia masih rendah.
“Misalnya, kentang, produktivitasnya 20 ton per hektar (di Indonesia). Jika kita membandingkannya dengan negara lain seperti Belanda, lahan kecil tetapi mencapai 40 ton per hektar,” paparnya.
Berita terkait: Universitas IPB mendapat pujian atas pusat penelitian untuk program makanan gratis
Berita terkait: BRIN mengembangkan teknologi pengolahan limbah makanan berbasis biogas
Penerjemah: Ahmad Muzdaffar, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025