Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang bersiap untuk mengumpulkan data pelatihan bakat digital guna mengukur pertumbuhan talenta digital di negara ini.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia kementerian, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menginformasikan bahwa selama ini pelatihan bakat digital telah dilakukan oleh pemerintah, perusahaan, maupun organisasi.
“Kami akan melakukan pengumpulan data, biasanya setiap bulan, mereka (perusahaan dan organisasi) akan memasukkan data,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat.
Menurut Pudjianto, kementerian akan berperan sebagai penghubung dengan menyatukan penyelenggara pelatihan bakat digital.
“Kementerian menjadi hub, menerima berbagai dukungan terkait pelatihan digital di tiga bidang: komunikasi, telekomunikasi, dan TI. Jadi, kami akan mendistribusikannya,” jelasnya.
Dia menyatakan bahwa kementerian telah menjalin kemitraan dengan perusahaan dan organisasi global, termasuk Microsoft, Google, dan Meta, untuk menyelenggarakan pelatihan bakat digital.
Kementerian juga bekerja sama dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Japan International Cooperation Agency (JICA), serta lembaga lainnya, untuk pelatihan ini.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada 2023 jumlah bakat digital di Indonesia mencapai 6.064.085. Sementara itu, kebutuhan talenta tercatat sebanyak 10.513.361.
Artinya, ada kesenjangan lebih dari 4,4 juta antara kebutuhan dan ketersediaan bakat digital di Indonesia.
Pemerintah Indonesia saat ini berupaya mempersempit kesenjangan ini.
Jumlah talenta digital yang tersedia diperkirakan mencapai 9.343.849 pada 2030, sedangkan kebutuhan diproyeksikan sebanyak 12.092.110.
Dengan demikian, kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan bakat digital diprediksi turun menjadi 2.748.261 pada 2030.
Berita terkait: Kementerian beralih ke pelatihan online untuk capai target bakat digital
Berita terkait: RI bisa ciptakan 9 juta bakat digital lewat kerja sama: Hafid
Berita terkait: Pemerintah RI hasilkan 10.000 bakat digital dalam 100 hari
Penerjemah: Farhan Arda, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025