Kementerian Akan Mengatur Impor Energi AS Senilai US$15 Miliar

Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia sedang menyiapkan aturan untuk rencana impor energi senilai hingga US$15 miliar dari Amerika Serikat (AS), menyusul kesepakatan tarif baru antara Indonesia dan AS.

“Kementerian ESDM harus mengambil langkah untuk menindaklanjuti ini dengan Pertamina (perusahaan minyak dan gas milik negara),” ujarnya kepada pers di kantor Kementerian ESDM di Jakarta pada Jumat.

Lahadalia menegaskan akan mengadakan rapat teknis dengan Pertamina untuk membahas komoditas energi yang akan diimpor. Minyak mentah dan liquefied petroleum gas (LPG) sejauh ini telah disepakati.

Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitranya di AS untuk minyak mentah. Sementara itu, peningkatan impor LPG dari AS masih dalam tahap eksplorasi.

Sebelumnya, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina telah menandatangani MoU dengan mitra di AS untuk pembelian minyak mentah.

Ia mencatat bahwa penandatanganan MoU merupakan bagian dari proposal Indonesia ke AS untuk menurunkan tarif timbal balik AS, yang sebelumnya ditetapkan sebesar 32 persen.

Selain itu, Pertamina berencana meningkatkan porsi impor LPG dari AS menjadi 60 persen dari total impor LPG-nya. Pada tahun 2024, impor LPG dari AS mencapai 57 persen dari total impor LPG Pertamina.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menulis di Truth Social bahwa ia dan Prabowo telah mencapai kesepakatan yang “membuka seluruh pasar Indonesia untuk AS untuk pertama kalinya dalam sejarah.”

Ia menyatakan bahwa dalam kesepakatan ini, Indonesia akan membayar tarif 19 persen untuk setiap produk yang diekspor ke AS, sementara ekspor AS ke Indonesia akan dibebaskan dari hambatan tarif dan non-tarif.

Trump juga menyoroti bahwa Indonesia berkomitmen membeli energi senilai US$15 miliar, mengimpor produk pertanian senilai US$4,5 miliar, dan memperoleh 50 pesawat Boeing dari AS.

MEMBACA  Tenda dan Jendela Surya, Baterai Bergerak: Teknologi Energi dari CES 2024

Berita terkait: Indonesia to buy energy products worth US$15.5 bln from US: minister

Penerjemah: Putu Indah, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025