Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan KitaBisa menyelenggarakan acara “Literasi Keuangan Desa Wisata Berdaya” di Pujon Kidul, Kabupaten Malang. Acara ini menjadi langkah awal untuk memulai program pilot project pembiayaan tanpa bunga bagi UMKM di Desa Wisata Pujon Kidul.
Program Desa Wisata Berdaya bertujuan membangun gerakan penggalangan dana sosial yang akan disalurkan dalam bentuk pinjaman tanpa bunga dan dukungan pendampingan bagi pelaku UMKM di desa-desa wisata.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan pemilihan Desa Wisata Pujon Kidul sebagai lokasi pilot project karena desa ini memiliki potensi pariwisata yang besar dengan panorama alam pegunungan dan pertanian yang memukau. Pujon Kidul juga berkontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Desa melalui BUMDes yang dikelola mandiri.
Proyek ini diharapkan memberikan dampak positif dan menjadi contoh bagi pengembangan desa wisata lainnya di Indonesia. Literasi keuangan menjadi penting bagi calon penerima manfaat untuk memahami cara pengelolaan keuangan yang baik.
Program pinjaman Produktif Desa Wisata Berdaya, sebagai pinjaman produktif berbasis syariah, menjadi solusi pendanaan yang adil dan berlandaskan semangat gotong royong bagi UMKM di desa wisata. Program ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi masalah pinjol yang ada.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, mendukung inisiatif tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat Desa Wisata Pujon Kidul.
Narasumber dalam acara ini membawakan materi terkait peningkatan kualitas pelayanan hospitality dan strategi perencanaan keuangan serta pengembangan bisnis untuk UMKM pariwisata.
Program Desa Wisata Berdaya diharapkan menjadi pendorong pengembangan desa wisata di Indonesia, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kualitas pelayanan di sektor pariwisata. Keberhasilan pilot project di Pujon Kidul menjadi tolok ukur bagi implementasi program serupa di desa-desa wisata lain di Indonesia.