Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan Indonesia berkomitmen memberi dukunngan penuh untuk penyelidikan kecelakaan helikopter di Kalimantan Selatan pada Senin yang menewaskan semua delapan orang di dalamnya.
“Kami sepenuhnya mendukung penyelidikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mendapatkan gambaran jelas tentang penyebab kejadian ini,” kata Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa pada Kamis.
Ia menekankan bahwa temuan ini akan sangat penting untuk meningkatkan standar keselamatan penerbangan nasional, terutama untuk helikopter yang beroperasi di daerah terpencil atau berisiko tinggi. “Hasilnya akan memberikan masukan penting untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di masa depan,” tambah Laisa.
Selain mendukung penyelidikan, kementerian juga menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat pengawasan dan penegakan aturan keselamatan bagi helikopter yang terbang di kondisi geografis dan cuaca yang sulit. “Kami akan terus memperkuat pengawasan sebagai bagian dari upaya mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia,” ujarnya.
Kementerian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban di helikopter BK117-D3 (H145) yang dioperasikan PT Eastindo Air dan terdaftar sebagai PK-RGH.
Pesawat hilang kontak pada hari Senin, 1 September, antara pukul 9 dan 10 pagi waktu setempat saat terbang di atas Kalimantan Selatan.
Reruntuhan ditemukan pada Rabu sekitar pukul 2 sore oleh tim pencari darat di hutan dekat Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.
“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga kru dan penumpang yang meninggal dalam tragedi ini. Semoga korban beristirahat dengan tenang, dan keluarga diberi kekuatan di masa sulit ini,” kata Laisa.
Korban termasuk pilot Kapten Haryanto dan insinyur Hendra, keduanya WNI, serta penumpang Indonesia Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, dan Iboy Irfan Rosa. Tiga warga negara asing juga tewas: Mark Werren dari Australia, Santhakumar Prabhakaran dari India, dan Claudinei Pereira Quinto dari Brasil.
Jenazah mereka tiba pada Jumat di unit Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polres Kalimantan Selatan di Banjarmasin. Enam ambulans mengangkut korban dari lokasi kejadian, dibantu oleh polisi dan tim penyelamat.
Berita terkait: Helikopter terlihat mengeluarkan asap sebelum jatuh di Kalsel: SAR
Berita terkait: Delapan jenazah berhasil diangkat dari lokasi jatuhnya helikopter di Kalsel
Berita terkait: Helikopter BK117 D3 jatuh dan terbakar di hutan Kalimantan Selatan
Penerjemah: M.Harianto, Rahmad Nasution
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025