Selasa, 11 November 2025 – 17:04 WIB
Legenda UFC dari Rusia, Khabib Nurmagomedov, mengenang salah satu momen paling berkesan dalam karirnya, yaitu saat dia mengalahkan Conor McGregor di UFC 229.
Baca Juga:
Agak Laen! Trump Akan Gelar Pertarungan UFC di Halaman Gedung Putih
Pertarungan yang terjadi pada tahun 2018 itu jadi salah satu duel paling panas dan laris dalam sejarah UFC. Khabib tampil dominan dan menaklukan McGregor lewat kuncian di ronde keempat untuk mempertahankan sabuk juara kelas ringan.
Namun, kemenangannya itu diwarnai insiden ricuh setelah Khabib melompati pagar oktagon dan menyerang tim McGregor, yang akhirnya membuatnya dikenai sanksi larangan bertanding.
Baca Juga:
Khamzat Chimaev Juara Dunia UFC Usai Hajar Dricus Du Plessis di UFC 319
Meskipun penuh kontroversi, Khabib mengakui bahwa duel itu adalah momen paling membahagiakan dalam hidupnya.
"Satu hal yang sangat indah di dunia ini: ketika kamu tidak suka seseorang, kamu masuk ke dalam oktagon, kamu hancurkan dia, dan mereka malah membayarmu," kata Khabib dalam sebuah acara media di Chicago, seperti dikutip.
Baca Juga:
Khabib ‘Hajar’ McGregor Lewat Kata-kata: Topuria Bukan Selevel Tukang Pamer
"Kalau kamu lakukan itu di luar arena, kamu pasti dipenjara. Tapi waktu itu, saya bisa menikmatinya. Rasanya seperti liburan ke Maladewa. Itu momen yang sudah lama saya nantikan."
Setelah mengalahkan McGregor, Khabib melanjutkan dominasinya dengan mempertahankan gelar dua kali lagi — melawan Dustin Poirier dan Justin Gaethje sebelum akhirnya memutuskan pensiun dengan rekor sempurna 29 kemenangan tanpa pernah kalah.
Keputusannya itu bukan karena hilang motivasi, tetapi karena janji kepada ibunya untuk tidak bertarung lagi tanpa kehadiran ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov, yang meninggal dunia pada tahun 2020.
"Bukan cuma soal ibu, tapi seluruh situasi yang terjadi saat itu," ujar Khabib.
"Banyak rumor tentang alasan saya pensiun, tapi sebenarnya sederhana. Kalau ayah saya masih hidup, mungkin saya masih akan bertarung beberapa kali lagi. Tapi setelah beliau tiada, saya bicara jujur dengan ibu saya. Itu keputusan sulit, tapi saya memilih untuk menuruti keinginannya."
"Semuanya terjadi sangat cepat. Saat ayah meninggal, saya belum sempat berpikir. UFC langsung membuat sabuk interim, Justin Gaethje mengalahkan Tony Ferguson, lalu mereka bilang, ‘Kami kasih kamu waktu satu bulan, lalu putuskan mau bagaimana.’ Dunia menunggu, tapi saya pilih apa yang diinginkan ibu," ungkapnya.
—
Petarung UFC Gemparkan Dunia, Sebut Donald Trump Korup dan Tuduh Uang Rakyat Disalurkan ke Israel-Ukraina
Petarung UFC asal Amerika Serikat, Bryce Mitchell, melancarkan serangan tajam kepada mantan Presiden AS Donald Trump, bahkan menyebutnya sebagai “Antikristus" dan korup.
VIVA.co.id
30 Oktober 2025