Keluarga warga negara Australia Byron James Dumschat — yang juga dikenal sebagai Byron Haddow — menyatakan kekhawatiran tentang pemulangan jenazahnya dari Bali. Mereka baru tahu bahwa jantungnya hilang ketika jenazah tiba di Australia hampir empat minggu setelah kematiannya.
Dumschat ditemukan meninggal di kolam renang villa di Badung pada 26 Mei. Pengacara keluarganya, Ni Luh Arie Ratna Sukasari, mengatakan kepada wartawan Rabu bahwa keluarga baru mengetahui kemudian bahwa jantungnya ditahan di Indonesia tanpa izin.
“Organ itu disimpan tanpa permintaan atau persetujuan resmi dari pihak berwenang,” kata Ratna. Dia menambahkan bahwa jantung itu baru dikembalikan ke Queensland pada 11 Agustus, setelah rumah sakit meminta tambahan biaya AU$700 untuk pemulangannya.
Temuan otopsi, katanya, bertentangan dengan penjelasan sederhana bahwa Dumschat tenggelam. Laporan itu menyebutkan memar, pendarahan, dan trauma kepala.
“Temuan otopsi ini, kondisi tubuh, dan fakta bahwa saksi-saksi tidak melaporkan kejadian itu dengan segera semakin menguatkan kecurigaan adanya kejahatan,” ujar Ratna.
Masih belum jelas apakah Dumschat dinyatakan meninggal di TKP atau di rumah sakit. Polisi baru menangani kasus ini secara formal pada 30 Mei, empat hari setelah kematiannya.
Saat kejadian, tiga warga Australia lain — yang hanya diidentifikasi dengan inisial BPW, KP, dan JL — hadir di villa tersebut. Keluarga menyayangkan keputusan polisi yang mengizinkan mereka meninggalkan Bali tanpa diperiksa.
Catatan polisi menunjukkan bahwa Rumah Sakit Sanglah melakukan otopsi eksternal pada 30 Mei dan pemeriksaan internal pada 4 Juni. Dokter yang menyiapkan laporan, Nola Margaret Gunawan, telah dipanggil untuk memberi keterangan.
Pejabat rumah sakit I Made Darmajaya membenarkan bahwa jantung Dumschat dikeluarkan atas permintaan Polsek Kuta Utara untuk analisis patologi.
“Tidak mudah menentukan letak kelainan pada jantung. Organ itu dikembalikan setelah pemeriksaan selesai,” katanya. Dia menambahkan bahwa penundaan terjadi karena proses patologi yang memakan waktu lama.
Keluarga juga mendesak polisi untuk mengkaji transaksi keuangan sebelum kematian Dumschat, karena mereka yakin itu bisa memberikan petunjuk lebih lanjut. Polres Badung belum mengumumkan penyebab kematian resmi.
Berita terkait: Polisi Bali tangkap wanita Peru selundupkan kokain dan ekstasi
Berita terkait: Polisi Bali buru dalang asal Rusia di balik perampokan dengan kekerasan