Rabu, 15 Oktober 2025 – 01:10 WIB
Tokyo, VIVA – Orang-orang paruh baya biasanya sangat selektif dan hati-hati dalam memilih mobil baru. Mereka tidak mudah tergoda tren, dan lebih mementingkan kenyamanan, nilai nostalgia, serta keandalan. Tapi belakangan ini, dealer Honda di Jepang justru kelabakan menghadapi banyak pembeli berumur 50 sampai 60 tahun yang memburu satu model khusus: Honda Prelude.
Baca Juga :
Bikin Heboh! Sponsor MotoGP Legendaris Siap Kembali dengan Peran Baru di MotoGP 2026
Setelah lama menghilang, Honda secara resmi menghidupkan kembali Prelude pada 5 September lalu. Tidak butuh waktu lama, coupe dua pintu ini langsung menjadi primadona di pasar dalam negeri. Dalam waktu satu bulan, tercatat lebih dari 2.400 unit sudah dipesan—angka itu delapan kali lipat dari target awal Honda.
Padahal, harga mobil ini cukup tinggi untuk kelasnya, yaitu ¥6.179.800 atau sekitar Rp 420 jutaan. Bahkan, harga Prelude lebih mahal dari Nissan Z bermesin V6 yang harganya ¥5.497.800. Tapi sepertinya, harga bukanlah halangan bagi para pembeli yang ingin bernostalgia dengan ikon masa muda mereka.
Baca Juga :
Honda MotoGP Akui Motornya Kini Tak Perlu Lagi Gaya ‘Gila’ Marc Marquez
Seperti dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Selasa 14 Oktober 2025, tingginya minat membuat beberapa dealer menghentikan sementara penerimaan pesanan baru. Honda pun mempercepat produksinya agar bisa memenuhi permintaan yang melonjak tinggi.
Baca Juga :
Luca Marini Ungkap Motor Honda Alami Masalah Tekanan Ban Serius di MotoGP Mandalika
Yang menarik, Honda Prelude baru ini sukses bukan di kalangan milenial atau Gen Z. Justru pembelinya didominasi oleh generasi X dan Baby Boomers yang dulu akrab dengan Prelude era 1980–1990-an. Bagi mereka, mobil ini bukan cuma alat transportasi, tapi juga simbol kenangan dan gaya hidup masa lalu yang sekarang dihidupkan kembali.
Banyak dari mereka yang dulu bermimpi punya Prelude tapi tidak mampu membelinya saat masih muda. Sekarang, di usia yang matang dan sudah mapan, kesempatan itu datang lagi. Membeli Prelude bukan hanya soal mesin atau desain, tapi juga tentang merayakan memori yang tidak lekang oleh waktu.
Warna pilihan juga mencerminkan karakter pembelinya yang elegan dan konservatif. Sekitar 63 persen memilih Moonlight White Pearl, disusul Meteoroid Gray Metallic (16 persen), dan Crystal Black Pearl (11 persen). Hanya 10 persen yang berani tampil mencolok dengan warna Flame Red.
Secara teknologi, Prelude baru ini menggunakan platform hybrid e:HEV yang posisinya ada di antara mobil hybrid biasa dan mobil listrik murni. Dua motor listrik menjadi penggerak utama rodanya, sementara mesin bensin bertugas memberikan tenaga ke generator. Hasilnya adalah kombinasi efisiensi yang tinggi dan performa yang halus.
Fitur andalannya, “S+ Shift”, memberikan sensasi perpindahan gigi yang tajam seperti transmisi manual. Sistem suspensi depannya juga memakai teknologi dual-axis strut dari Civic Type R untuk handling yang lebih stabil dan presisi. Honda benar-benar menyatukan nostalgia desain klasik dengan performa modern yang memikat.