loading…
Pelabuhan Canggu merupakan benteng besar milik Kerajaan Singasari. Foto/Ilustrasi/Istimewa
WISNUWARDHANA seorang raja berwibawa dari Kerajaan Singasari merupakan tokoh utama penguasa nusantara paling disegani. Kerajaan Singasari, yang menjadi cikal bakal wilayah Malang mengalami masa keemasan di bawah kepemimpinannya.
Wisnuwardhana, juga dikenal sebagai Rangga Wuni memerintah bersama Mahisa Campaka. Mahisa Campaka, yang memiliki gelar Bhatara Narasinga merupakan Ratu Angabhaya, sementara Rangga Wuni memimpin di Tumapel.
Keduanya, meski sama-sama laki-laki, berhasil menyatukan dua garis keturunan Singasari yang sebelumnya sering berseteru. Kepemimpinan yang solid ini membawa stabilitas dan keamanan yang lebih baik di Singasari dibandingkan era sebelumnya.
Dalam Kitab Pararaton, Wisnuwardhana disebut membangun sebuah kuta atau kota, di wilayah utara Canggu. Dalam bahasa Jawa kuno, kuta berarti benteng atau tembok besar, yang menjadi benteng pelindung strategis bagi kerajaan.
Lokasi Canggu saat ini berada di Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Letaknya yang strategis, dekat dengan cabang Sungai Brantas yang membelah menjadi Sungai Mas dan Sungai Porong menjadikan Canggu sebagai pelabuhan penting pada masa itu.
Dalam naskah Kidung Harşawijaya, rombongan Raden Wijaya diceritakan berlayar dari Madura ke Jawa dan berlabuh di Canggu. Sementara dalam Kidung Sunda, rombongan dari Sunda berlayar menuju Majapahit, berhenti di Pelabuhan Canggu, lalu berjalan ke lapangan Bubat.
Benteng Canggu dibangun pada tahun 1271 oleh Wisnuwardhana. Ada kemungkinan bahwa pembangunan tembok besar ini bertujuan untuk melindungi pelabuhan penting tersebut.
Namun, beberapa interpretasi menyebutkan bahwa Wisnuwardhana hanya memulai pembangunan ini, sedangkan peresmiannya dilakukan oleh raja berikutnya yakni Raja Kertanagara.