Kamis, 18 September 2025 – 20:30 WIB
VIVA – Penampilan Luca Marini bersama tim Repsol Honda di MotoGP Misano 2025 dapet banyak perhatian. Gak cuma karena stabilitasnya selama akhir pekan, tapi juga dia berhasil unggul di salah satu area yang selama ini jadi kelemahan Marc Marquez, yaitu tikungan cepat ke kanan.
Baca Juga:
Troll Media Sosial Jadi Alasan Marc Marquez Selebrasi ala Messi di MotoGP Misano
Salah satu momen paling seru di Sirkuit Misano adalah Turn 11 atau yang dikenal sebagai Curvone. Tikungan ini adalah tikungan ke kanan berkecepatan tinggi yang sering jadi ujian besar bagi pembalap MotoGP. Di sinilah Marini tampil sangat bagus.
Baca Juga:
Gigi Dall’Igna Buka Suara Soal Kendala Bagnaia Usai Tes MotoGP Misano
Data telemetri nunjukkin bahwa Marini bisa jaga corner speed lebih baik dibanding rekan setimnya dan pembalap lain, termasuk Marc Marquez. Seperti yang diketahui, Marquez sering mengalami kesulitan di tikungan cepat ke kanan, terutama dalam menjaga grip ban depan dan stabilitas motor saat menikung ekstrem.
Honda juga terkesan sama catatan kecepatan Marini di area tersebut, karena hasil itu memperlihatkan potensi besar buat perkembangan motor mereka.
Baca Juga:
Bongkar Rahasia Kenyamanan Motor Honda Lewat Tahapan Ini
Kelemahan Historis Marc Marquez
Selama bertahun-tahun, Marquez dikenal sebagai pembalap yang agresif dan jago menguasai tikungan tajam. Tapi, justru di tikungan cepat ke kanan, dia sering menghadapi masalah.
Kehilangan front grip, susah menjaga kontrol motor, sampai sering harus mengorbankan kecepatan masuk tikungan jadi cerita lama yang terus melekat.
Marini ngegasin bahwa meski area ini adalah kelemahan Marquez, bukan berarti mudah buat ditaklukkan. Dia sendiri ngaku bahwa Curvone adalah salah satu tikungan paling seram di kalender MotoGP, karena motor bisa terasa sangat tidak stabil saat dipacu di kecepatan tinggi.
“Saya bener-bener kuat setiap kali di tikungan cepat di sisi kanan, setiap kali di setiap sirkuit. Ini yang sangat cepat jadi saya merasa hebat,” kata Marini dikutip VIVA dari Crash Kamis, 18 September 2025.
Konsistensi dan Kepercayaan Diri Marini
Meski berisiko tinggi, Marini bisa tampil percaya diri. Dia merasa nyaman ambil jalur optimal di Turn 11, sehingga bisa pertahankan kecepatan lebih baik dibanding banyak pembalap lain. Bahkan, dia sempat pake keunggulan ini untuk nyalip Fabio Quartararo di momen penting saat balapan di Misano.
Menurut Marini, kunci dari performa ini adalah kombinasi antara setelan motor, pemahaman ban, sama keberanian buat tetap jaga kecepatan tanpa kehilangan kendali. Dia bilang bahwa “sensasi motor di tikungan ini bisa berubah-ubah tiap lap,” tapi dengan pendekatan yang tepat, hasil positif bisa dicapai.
Honda sendiri ngaku puas sama data yang ditunjukkin Marini. Hasil telemetri memperlihatkan bahwa motor RC213V bisa bekerja dengan baik di area yang sebelumnya dianggap sebagai “titik lemah.”
Hal ini kasih harapan bahwa Honda bisa kembali kompetitif setelah beberapa musim terakhir susah bersaing di papan atas.
Buat tim, keunggulan Marini di Turn 11 juga jadi masukan penting buat pengembangan motor ke depannya. Kalau stabilitas dan corner speed bisa dijaga di berbagai sirkuit, bukan tidak mungkin Honda bisa nutup celah performa yang selama ini dimanfaatin oleh tim rival kayak Ducati dan Aprilia.
Keunggulan Marini di tikungan cepat bukan cuma sekadar statistik. Di dunia MotoGP, satu sampai dua per sepuluh detik per lap bisa jadi pembeda besar dalam hasil balapan.
Kalau Marini bisa pertahankan performa ini di trek lain, dia berpotensi kasih ancaman serius buat para pesaing, sekaligus bawa Honda kembali ke jalur kemenangan.
Selain itu, keberhasilan Marini juga buka babak baru dalam perbandingan internal dengan Marc Marquez. Kalau Marini bisa terus unggul di area yang jadi kelemahan historis Marquez, maka persaingan dalam tim Honda akan semakin menarik buat diikuti sepanjang musim.
Luca Marini berhasil nunjukkin bahwa Honda masih punya potensi besar di MotoGP 2025. Keunggulannya di Turn 11 Misano area yang selama ini jadi titik lemah Marc Marquez membuktikan bahwa kombinasi keberanian, teknik, dan setelan motor yang tepat bisa hasilin perbedaan besar.
Halaman Selanjutnya
Marini ngegasin bahwa meski area ini adalah kelemahan Marquez, bukan berarti mudah buat ditaklukkan. Dia sendiri ngaku bahwa Curvone adalah salah satu tikungan paling seram di kalender MotoGP, karena motor bisa terasa sangat tidak stabil saat dipacu di kecepatan tinggi.