E Fund Bertukar Pandangan dengan Lembaga Internasional tentang Solusi Ekonomi Berkelanjutan
São Paulo (ANTARA/PRNewswire) – Pada tanggal 4 hingga 6 November, acara PRI in Person 2025 yang diselenggarakan oleh Principles for Responsible Investment (PRI) berlangsung di São Paulo, Brazil. Acara ini merupakan pertemuan tahunan utama bagi komunitas investasi bertanggung jawab global dan berfokus pada tema "Tantangan global, strategi tangguh, peluang yang dapat diinvestasikan." Acara ini juga diakui sebagai bagian resmi dari Forum Bisnis dan Keuangan COP30.
Konferensi ini menghimpun hampir 1.300 peserta dari regulator, lembaga keuangan dan akademis terkemuka di São Paulo untuk mengeksplorasi cara mempercepat solusi ekonomi berkelanjutan melalui bisnis dan keuangan. E Fund Management Co., Ltd., perusahaan manajemen aset yang mengadopsi praktik investasi bertanggung jawab sejak dini di Tiongkok dan menjadi salah satu lembaga Tiongkok pertama yang bergabung dengan PRI pada 2017, telah menjaga integrasi berkelanjutan antara investasi dan riset ESG. Melalui stewardship yang kuat dan akuntabel, E Fund mendukung perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam meningkatkan kinerja ESG mereka serta aktif berpartisipasi dalam forum internasional untuk berbagi wawasan praktis tentang pengalaman Tiongkok dalam investasi bertanggung jawab. Sebagai pemimpin yang diakui di bidang ESG Tiongkok, E Fund diundang ke konferensi ini untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, bergabung dalam dialog dengan peserta dari seluruh dunia.
Pasar Asia merupakan pendorong di balik ekspansi ekonomi global. Sebuah sesi forum kunci, "Menavigasi Risiko dan Membuka Peluang di Pasar Pertumbuhan Tinggi Asia," mengkaji tren dan tantangan keberlanjutan di seluruh kawasan. Jane Cheng, Kepala Riset ESG di E Fund, bergabung dalam percakapan tersebut sebagai perwakilan dari lembaga Tiongkok, bersama peserta dari Neuberger Berman, Seviora Group (perusahaan Temasek), DSP Asset Managers India, dan PRI Asia Pasifik. Cheng mencatat bahwa meskipun perkembangan ESG di Asia dimulai lebih lambat dibandingkan beberapa wilayah, kerangka regulasi telah menguat dalam beberapa tahun terakhir dan inovasi baru terus bermunculan. Khususnya Tiongkok, telah membuat kemajuan yang cukup pesat dalam sistem kebijakan ESG, aksesibilitas data, keahlian manajer aset, dan kesadaran perusahaan. Dipandu oleh tujuan "Dual Karbon" (puncak emisi karbon dan netralitas karbon), struktur industri dan sistem keuangan Tiongkok sedang mengalami pergeseran berkelanjutan menuju jalur perkembangan yang bertanggung jawab secara lingkungan, inklusif, dan rendah karbon. Para manajer aset kini beralih dari mempelajari konsep dan strategi ESG ke menerapkannya dalam pengambilan keputusan investasi, perbaikan tata kelola perusahaan mulai membuahkan hasil, dan prospeknya tetap menguntungkan.
Pasar berkembang memainkan peran sentral dalam memajukan pembangunan berkelanjutan secara global. Dalam sebuah acara sampingan bertajuk "Praktik Investasi Bertanggung Jawab Pasar Berkembang – Tiongkok dan Brazil," Wilson Wei, Kepala Analis ESG di E Fund, memoderasi panel bersama tamu dari FAIRR, HSBC Asset Management, Itaú Asset Management, dan B3 (Brasil Bolsa Balcão, Bursa Efek Brazil). Dimulai dari keterkaitan rantai pasok lintas batas antara Tiongkok dan Brazil, sesi ini menggabungkan wawasan global dengan perspektif lokal untuk mengidentifikasi praktik ESG yang inovatif di kedua pasar dan mendiskusikan cara meningkatkan kerja sama keberlanjutan.
Di acara sampingan tersebut, E Fund dan Itaú Asset Management secara bersama menerbitkan Whitepaper Investasi Bertanggung Jawab di Tiongkok & Brazil. Whitepaper tersebut menguraikan perkembangan terbaru dan contoh praktis di kedua negara dalam kerangka pengungkapan keberlanjutan, standar taksonomi, dan panduan produk.
Sumber: E Fund
Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Hak Cipta © ANTARA 2025