“
loading…
Pemandangan umum Pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan Israel tahun 1948. Foto: Press TV
Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon telah menerbitkan rekaman video yang dikumpulkan dari pesawat pengintainya di lokasi-lokasi strategis Israel , termasuk pelabuhan laut dan udara di kota Haifa.
Kelompok tersebut menandai distribusi rekaman berdurasi 9 menit 31 detik tersebut, termasuk di saluran Telegramnya, dan menyarankan pemirsa di beberapa saluran untuk “menonton dan menganalisis adegan-adegan penting”, termasuk pesan samar yang menunjukkan “hud-hud telah dibawa kembali”.
Keputusan untuk menyiarkan rekaman tersebut, termasuk gambar pemukiman dan situs militer di dalam dan sekitar Haifa, termasuk fasilitas pelabuhan, tampaknya ditujukan untuk penonton Israel.
Rekaman tersebut menggarisbawahi semakin besarnya kesulitan yang dihadapi militer Israel dalam menangani kemampuan drone Hizbullah.
Press TV melaporkan, belum ada reaksi dari otoritas politik atau militer Israel terhadap rekaman drone Hizbullah di Haifa. Meskipun demikian, hal ini pasti akan dilihat sebagai kegagalan yang memalukan bagi sistem rudal udara Israel.
Perkembangan ini terjadi pada hari yang sama ketika Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan serangan udara skala besar terhadap situs militer di wilayah yang diduduki Israel.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan udara dengan satu skuadron drone terhadap posisi artileri milik Batalyon 411 militer Israel di pemukiman Neve Ziv.
Kelompok tersebut menambahkan bahwa mereka menyerang kumpulan pasukan Israel, tepatnya mengenai sasaran yang telah ditentukan dan menyebabkan korban jiwa di daerah tersebut.
Serangan pesawat tak berawak itu disebutnya sebagai pembalasan atas penugasan komandan lapangannya Muhammad Mustafa Ayoub dalam serangan pesawat tak berawak Israel di pinggiran desa Selaa di distrik Tyre.
Sebelumnya pada hari Selasa, pejuang Hizbullah menyerang tank Merkava di dalam situs Hadab Yarin milik tentara Israel dengan drone tempur. Kelompok Lebanon mengatakan mereka mendapat serangan langsung.
Hizbullah hampir setiap hari melakukan serangan roket terhadap posisi Israel sebagai pembalasan atas agresi rezim terhadap Lebanon dan sebagai solidaritas terhadap Palestina.
Perang genosida di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.370 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Setidaknya 455 orang juga tewas di perbatasan Lebanon, termasuk lebih dari 80 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Dua perang Israel yang dilancarkan melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006 mendapat perlawanan kuat dari Hizbullah, yang mengakibatkan mundurnya rezim dalam kedua konflik tersebut.
(mhy)
“