Rapat pleno KPU Kota Tanjungpinang mengenai rekapitulasi suara Pemilu 2024 menjadi ricuh pada Sabtu malam (2/3), setelah seorang saksi caleg PDIP mengamuk karena adanya perbedaan jumlah suara. Ketua KPU Tanjungpinang, Muhammad Faizal, mengatakan bahwa rapat tersebut ditunda dan dilanjutkan pada hari Minggu (3/3) karena kondisi yang tidak kondusif. Pleno rekapitulasi suara masih menyisakan satu wilayah, yaitu Kecamatan Bukit Bestari, yang perlu waktu untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut. Kericuhan terjadi ketika salah satu saksi caleg PDIP menendang meja dan melempar mikrofon akibat perbedaan data suara yang dibacakan PPK Bukit Bestari dengan data yang dimiliki saksi tersebut.