Kecelakaan bus bukan alasan untuk melarang study tour: Kementerian

Minister Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berpendapat bahwa kecelakaan bus wisata di Ciater, Subang, Jawa Barat, seharusnya bukan alasan untuk melarang studi wisata.

Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian tersebut, Pribudiarta Nur Sitepu, menyatakan bahwa studi wisata merupakan bagian dari hak anak untuk pendidikan dengan belajar di luar ruang kelas.

“Pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah daerah dapat menyebabkan anak lain tidak dapat menikmati hak mereka untuk belajar di luar ruang kelas melalui rekreasi edukatif,” katanya.

Ia mengatakan bahwa studi wisata dapat memberikan pengalaman pendidikan yang berbeda dan bermanfaat bagi siswa. Misalnya, mereka dapat memfasilitasi pembelajaran yang efektif, pemahaman, dan berpikir kritis dengan melakukan observasi langsung.

“Kecelakaan yang memengaruhi anak-anak di Ciater harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan namun bukan dengan menutup kesempatan bagi siswa lain untuk mendapatkan hak mereka,” katanya.

Kementerian mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam memastikan keselamatan saat mengadakan studi wisata. Dengan regulasi yang jelas, pengawasan ketat, dan partisipasi aktif dari semua pihak, Sitepu berharap kecelakaan di Ciater tidak akan terulang.

Pemerintah daerah dan sekolah harus terlibat dalam memastikan keselamatan dalam studi wisata.

“Peran pemerintah daerah sangat penting dalam mengeluarkan aturan yang ketat untuk perusahaan jasa transportasi dan juga untuk sekolah. Perusahaan transportasi harus mengawasi dengan ketat kesesuaian jalan dari kendaraan mereka, baik suku cadang maupun kondisi armada secara keseluruhan,” tegasnya.

Ia mengatakan bahwa perusahaan jasa transportasi harus memeriksa kelayakan para sopir sebelum keberangkatan.

Pemerintah daerah juga harus mengeluarkan regulasi, mengawasi, dan mengevaluasi sekolah yang melakukan studi wisata dan perlu mendengarkan pandangan dari para siswa, katanya.

MEMBACA  Rencana Kecerdasan Buatan Gemini Google untuk sekolah menjanjikan perlindungan data dan privasi tambahan

Sekolah disarankan untuk memeriksa riwayat perusahaan penyedia jasa transportasi dan memastikan bahwa para sopir mampu dan memiliki rating yang baik.

Berita terkait: Kementerian mendorong implementasi Gerakan Sekolah Sehat kreatif

Berita terkait: Infrastruktur pendidikan dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia: menteri

Penerjemah: Anita D, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024