Banyak dalil dari Al-Quran dan hadis yang menjelaskan kebohongan dari para peramal atau dukun. Foto ilustrasi/ist
Banyak dalil Al Quran dan hadis yang membongkar kedustaan yang dilakukan oleh peramal atau tukang ramal ini. Seperti apa dan bagaimana dalil-dalil tersebut menjelaskannya?
Di Indonesia, dunia meramal yang identik dengan perdukunan ini sudah bukan hal baru. Eksistensinya sudah ada sejak zaman dulu. Dukun dikenal dengan berbagai istilah, seperti ‘Arraf, Kahin, Munajjam (ahli nujum), rammal, sampai Sahir (tukang sihir).
Imam an-Nawawi menyebutkan banyak hadis sahih yang melarang untuk mendatangi atau minta bantuan pada dukun. Alasanya adalah kemampuan gaib mereka itu bersumber dari bisikan setan.
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: "Itu adalah sesuatu yang didengar jin, lalu dibisikkan ke para walinya, dan mereka mencampurnya dengan seratus kebohongan." (HR Al-Bukhari)
Selain itu, masih banyak bukti lain yang menunjukkan kedustaan para dukun. Berikut beberapa di antaranya:
- Mengaku Bisa Tahu Perkara Ghaib
Dukun mengaku bahwa dirinya bisa melihat dan mengetahui berbagai hal gaib. Hal ini jelas bertentangan dengan Al-Qur’an Surat Al-Jin Ayat 26:عٰلِمُ الۡغَيۡبِ فَلَا يُظۡهِرُ عَلٰى غَيۡبِهٖۤ اَحَدًا
Artinya: "Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu." (QS Al-Jin Ayat 26) - Menyeru untuk Percaya Selain Allah
Kemampuan dukun yang mengaku bisa tahu hal gaib sebenarnya berasal dari bisikan setan. Padahal, setan sendiri selalu menipu manusia ke dalam kesesatan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:اَلَمۡ اَعۡهَدۡ اِلَيۡكُمۡ يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ اَنۡ لَّا تَعۡبُدُوا الشَّيۡطٰنَۚ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu." (Surat Yasin Ayat 60)