Kebocoran Cesium-137: Peringatan bagi Indonesia, Ucap Menteri

Serang, Banten (ANTARA) – Insiden paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di sebuah kawasan industri jadi peringatan buat memperkuat pengawasan bahan berbahaya dan kesiapan lingkungan, kata Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Hanif Faisol Nurofiq pada Senin.

"Kejadian kontaminasi dan paparan ini adalah peringatan untuk kita. Kita harus tingkatkan respons terintegrasi, terukur, dan terkoordinasi dari semua elemen," ujar Nurofiq dalam Apel Kesiapsiagaan Bahaya Radiasi Cs-137 di Serang, Banten.

Dia bilang tingkat radiasi yang terdeteksi di satu titik di Kawasan Industri Modern Cikande mencapai 33.000 mikrosievert per jam — sekitar 875.000 kali dari tingkat radiasi alami — yang jadi ancaman serius bagi keselamatan manusia dan lingkungan.

Sedikitnya sembilan pekerja dipastikan terpapar Cs-137 berdasarkan tes kesehatan Whole Body Counting yang dilakukan Kementerian Kesehatan.

Nurofiq menyatakan pemerintah telah bentuk task force lintas kementerian untuk tangani kontaminasi ini. Peta zoning yang disusun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan diperbarui Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) jadi acuan untuk dekontaminasi.

"Kami telah percayakan task force untuk menyelesaikan proses dekontaminasi secepat mungkin," catatnya.

Lebih dari 100 personel dari Unit Kimia, Biologi, Radiologi, dan Nuklir (KBRN) Brimob Polri dan satu pleton Denzi Nubika TNI AD bekerja sama dengan para ahli untuk membersihkan lokasi.

"Semua upaya dekontaminasi harus patuh pada standar dan peraturan teknis. Area terkontaminasi harus tetap dibatasi untuk keselamatan publik dan pekerja," tekannya Nurofiq.

Dia juga janji zero toleransi untuk pihak mana pun yang terbukti lalai dan menyebabkan paparan radiasi ini.

Pemeriksaan kesehatan telah dilakukan pada hampir 1.600 pekerja dan warga, dan jumlahnya diperkirakan akan bertambah untuk memastikan keamanan masyarakat.

MEMBACA  Sektor kelapa sawit Indonesia bisa mencapai nilai Rp775 triliun: menteri

Kontaminasi Cs-137 awalnya terdeteksi pada udang beku yang diekspor ke Amerika Serikat dari PT Bahari Makmur Sejati. Otoritas kemudian segel PT Peter Metal Technology, yang diduga sebagai sumber bahan radioaktif.

Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santomo
Hak Cipta © ANTARA 2025