Kebijakan pendidikan gratis harus mempertimbangkan mekanisme pendanaan: pakar

Jakarta (ANTARA) – Kebijakan pendidikan gratis perlu mempertimbangkan mekanisme pembiayaan dan data penerima manfaat yang dituju, kata Dewi Rahmawati Nur Aulia, seorang peneliti di Indonesian Institute Center for Public Policy Research (TII). Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Dewi mendorong para kandidat yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 untuk mempersiapkan program pendidikan gratis secara realistis dan sesuai dengan kebutuhan seluruh masyarakat.

“Sementara program pendidikan gratis layak bagi pemerintah untuk diterapkan, ada beberapa faktor kritis yang perlu dipertimbangkan, seperti mekanisme pembiayaan dan data terkini mengenai penerima manfaat yang dituju,” ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur yang diperlukan untuk kebijakan tersebut, serta memastikan kualitas pendidikan setelah implementasinya.

Aulia menyoroti bahwa pendidikan berkualitas bagi masyarakat luas dapat meningkatkan standar hidup, menciptakan lebih banyak peluang, dan membentuk generasi yang berpengetahuan dan kompetitif.

Selain itu, ia menekankan peran penting pemerintah dalam mengawasi sektor pendidikan nasional, terutama dalam hal regulasi, penyediaan infrastruktur, dan pengembangan kurikulum.

Dia juga menyoroti peran keluarga dalam mendukung pembelajaran dan perkembangan anak-anak mereka, serta tanggung jawab masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kegiatan pendidikan.

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama — bukan hanya pemerintah, tetapi juga keluarga, masyarakat, sektor swasta, dan semua pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.

Pemerintah provinsi Jakarta dikabarkan berencana untuk menghapus biaya pendaftaran, biaya registrasi, dan biaya administrasi lainnya di sekolah-sekolah swasta mulai tahun depan.

Berita terkait: Penyusunan ulang dana pendidikan untuk mendukung program pemerintah: kementerian

Berita terkait: Kalteng menawarkan pendidikan gratis hingga tingkat perguruan tinggi

Translator: Maria P, Kenzu
Editor: Tia Mutiasari
Hak Cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Mendorong Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Memanfaatkan Kemajuan Teknologi

Tinggalkan komentar