Keamanan Data Pemilu di Alibaba Cloud: Apakah Terjamin?

Loading…

Cyberity mencatat bahwa data Pemilu disimpan di layanan cloud milik Alibaba Cloud yang berlokasi di luar negeri. Foto: Reuters

JAKARTA – Hasil investigasi Cyberity, sebuah komunitas yang berfokus pada isu keamanan siber, terhadap keamanan siber sistem Sirekap dan pemilu2024.kpu.go.id mengungkap beberapa fakta. Terutama terkait dengan anomali penghitungan suara dalam sistem rekapitulasi online milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketua Cyberity Arif Kurniawan menyatakan bahwa sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud dengan server yang berlokasi di China, Prancis, dan Singapura.

“Sirekap menggunakan layanan cloud milik Alibaba. Posisi data dan email traffic pada dua lokasi tersebut berada dan diatur di luar negeri, tepatnya di China,” jelas Arif dalam keterangannya.

Meskipun begitu, menurut Arif, data penting seperti data Pemilu seharusnya berada di Indonesia. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik dan Undang-Undang No 27/2022 tentang Pelindungan Data Pribadi.

Mengenal Alibaba Cloud dan Pusat Data Mereka

Alibaba Cloud sendiri merupakan perusahaan komputasi awan yang merupakan anak perusahaan dari Alibaba Group, yang telah beroperasi di Indonesia sekitar 6 tahun yang lalu.

Layanan cloud mereka bersaing di pasar cloud Indonesia bersama dengan Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Google Cloud Platform (GCP), dan IBM Cloud.

Penguasaan pasar layanan cloud di Indonesia masih dipegang oleh Amazon Web Services (AWS) dengan pangsa pasar sebesar 30 persen.

Alibaba Cloud sendiri mengklaim telah memiliki tiga pusat data di Indonesia. Mereka meluncurkan pusat data pertama di Indonesia pada tahun 2018, diikuti oleh pusat data kedua pada Januari 2019 dan pusat data ketiga pada Juni 2021. Mereka juga telah melakukan investasi dengan meluncurkan pusat data scrubbing pertama pada Maret 2021.

MEMBACA  Eksekutif OpenAI mengatakan bahwa undang-undang keamanan AI California mungkin melambatkan kemajuan

Dengan memiliki 3 pusat data di Indonesia, mereka mengklaim dapat menyediakan beragam produk dan layanan cloud yang lebih komprehensif. Mulai dari database, keamanan, jaringan hingga pembelajaran mesin dan analitik data.

Saat dihubungi oleh SINDONews terkait lokasi penyimpanan data Pemilu 2024, pihak Alibaba Cloud belum memberikan komentarnya mengenai hal ini.

(dan)