Jakarta (ANTARA) – Katedral Jakarta berencana mengadakan Misa Requiem untuk almarhum Paus Fransiskus pada pukul 18.00 waktu setempat pada hari Kamis, menyusul berpulangnya pemimpin Gereja Katolik Roma di Vatikan.
Kepala Katedral Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, pada hari Selasa menginformasikan bahwa Misa Requiem akan dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, yang merupakan perwakilan langsung dari Takhta Suci.
Akan dihadiri oleh ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan beberapa uskup, tambahnya.
“Saya juga akan ikut dalam misa tersebut. Bapak Sekretaris telah mengirim surat kepada semua paroki di Keuskupan Agung Jakarta untuk merayakan Ekaristi bagi jiwa Paus Fransiskus,” lanjutnya.
Menurut Hardjoatmodjo, semua 69 paroki di Keuskupan Agung Jakarta telah didorong untuk mengadakan Misa Requiem pada Kamis sore. Jika hal itu tidak memungkinkan, mereka dapat memilih hari lain untuk misa.
Terkait kegiatan di tingkat nasional, Kardinal Hardjoatmodjo mengatakan bahwa setiap keuskupan di Indonesia diberikan fleksibilitas untuk menyusun doa dan agenda misa tergantung pada situasi di wilayah masing-masing.
“Yang terpenting adalah umat diajak untuk berdoa bagi Bapa Suci,” tambahnya.
Setelah pertemuan Dewan Kardinal di Vatikan pada hari Selasa, Kardinal menginformasikan bahwa jenazah Paus Fransiskus akan diarak dalam prosesi panjang dari Casa Santa Marta, tempat tinggalnya, ke Basilika Santo Petrus pada hari Rabu.
Prosesi akan dipimpin oleh Kepala Rumah Tangga Paus.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun di tempat tinggalnya pada pukul 07.35 waktu Vatikan pada Hari Paskah.
Pemakamannya dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.00 waktu Vatikan pada tanggal 26 April 2025. Akan dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re. Akan diikuti oleh periode berkabung selama beberapa hari.
Berita terkait: Pesan Paus untuk mempertahankan persatuan akan tetap di hati kita: Prabowo
Berita terkait: Menteri agama berduka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus
Translator: M. Riezko Bima, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025