"Karding Umumkan Lima Desa Migran Emas di Gresik"

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, pada Senin menetapkan lima desa di Kabupaten Gresik sebagai Desa Migran Emas—Campurejo, Cangaan, Dalegan, Mentaras, dan Ngemboh.

Menteri meresmikan penetapan ini dengan menandatangani prasasti di Wahana Ekspresi Pusponegoro, Gresik, Jawa Timur, pada Jumat.

“Kita harus melindungi mereka dan memastikan yang ingin bekerja ke luar negeri bisa dilakukan dengan aman dan selamat,” kata Karding setelahnya, menurut pernyataan dari Kementerian P2MI yang dirilis hari itu juga.

Dia mencatat bahwa banyak warga Kabupaten Gresik bekerja di luar negeri. Karena itu, memperkuat perlindungan di tingkat desa sangat penting.

Pembentukan Desa Migran Emas adalah langkah strategis untuk memperbaiki ekosistem migrasi tenaga kerja di tingkat desa, sekaligus mencegah praktik migrasi yang tidak prosedural atau ilegal, ujarnya.

“Perlindungan yang kami lakukan adalah untuk memaksimalkan potensi dengan mengonsolidasikan semua sumber daya yang ada, agar jumlah pekerja ilegal di luar negeri berkurang. Ini hanya bisa dicapai dengan memperbaiki ekosistem di desa,” jelasnya.

Dia juga mendorong pemerintah kabupaten Gresik untuk merancang program migrasi untuk SMK dan perguruan tinggi.

“Setiap orang yang bekerja di luar negeri harus punya keterampilan, kemampuan bahasa yang cukup, dan sikap mental yang baik agar tidak menimbulkan masalah di negara lain,” katanya.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menekankan komitmen daerahnya untuk memperkuat perlindungan pekerja migran.

Meski Gresik bukan kantong pekerja migran terbesar di Jawa Timur, daerah ini punya budaya migrasi yang cukup kuat, ucapnya.

“Kami sudah punya Perda No. 7 Tahun 2022 dan Perbup No. 71 Tahun 2024 tentang perlindungan pekerja migran,” informasinya.

“Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan pekerja migran asal Gresik tidak dieksploitasi dan hak-hak mereka terlindungi,” tambahnya.

MEMBACA  BNPB menekankan keamanan air, ketahanan iklim di Forum Air Dunia

Dia juga menekankan pentingnya meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM sebelum bekerja di luar negeri, termasuk dengan pelatihan bahasa dan keterampilan.

“Banyak peluang kerja di luar negeri. Kami berharap pekerja migran asal Gresik punya bakat, keterampilan, dan kemampuan untuk dapat pekerjaan bagus di luar negeri,” ujarnya.

Berita terkait: Indonesia berkomitmen lindungi anak pekerja migran

Berita terkait: Pemerintah RI apresiasi regulasi perlindungan pekerja migran Jatim

Reporter: Katriana
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025