Kapal perang Prancis dan Australia bersandar di Pelabuhan Benoa Bali

Petugas di Pangkalan Angkatan Laut Bali menyambut tiga kapal perang asal Prancis dan satu kapal dari Australia, yang akan tetap berlabuh di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Provinsi Bali, selama seminggu.

Kepala Kantor Informasi TNI-AL, Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, mengatakan bahwa angkatan laut mengadakan upacara penyambutan untuk empat kapal tersebut guna memperkuat hubungan militer dengan Prancis dan Australia.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Jakarta pada hari Rabu, ia mengungkapkan bahwa tiga fregat Prancis tiba di Bali pada hari Selasa (28 Januari 2025).

Mereka adalah FNS Forbin (D620), yang dipimpin oleh Kapten Aurelie Leiuffre; FNS Provence (D652), di bawah komando Kapten Lionel Siegfried; dan FNS Alsace (D656), yang diperintah oleh Kapten Jerome Henry.

“Ketiga fregat Prancis tersebut berada di sini untuk kunjungan rutin mulai 28 Januari hingga 3 Februari 2025. Agenda mereka termasuk pergantian awak, kegiatan pariwisata, dan pemeliharaan kapal,” katanya.

Setelah menyelesaikan kunjungan mereka di Bali, kapal-kapal tersebut akan berlayar ke destinasi yang berbeda. FNS Forbin dan FNS Provence akan menuju ke Manila, Filipina, sedangkan FNS Alsace dijadwalkan berangkat ke Kepulauan Okinawa, Jepang.

Sementara itu, kapal perang Australia HMAS Hobart (DDG 39), yang dikomandani oleh Kapten Alisha Withers, tiba di dermaga timur Pelabuhan Benoa pada hari Minggu (26 Januari).

Wardhana mengatakan bahwa upacara penyambutan berlangsung lancar dan menyatakan harapannya bahwa kunjungan kapal-kapal perang tersebut akan membantu mengokohkan hubungan militer antara Indonesia, Prancis, dan Australia.

Ia juga menekankan kemungkinan Indonesia mengundang Australia atau Prancis untuk melakukan latihan militer bersama, pertukaran tentara untuk tujuan pendidikan, dan transfer teknologi pertahanan.

Sejak Selasa, kapal perang Prancis lainnya, yakni kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle, telah berlabuh di Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

MEMBACA  Tuduhan Diajukan Terhadap Mantan Pejabat SBU yang Dituduh Menculik dan Menyiksa Warga di Melitopol