Jakarta (ANTARA) – Kapal perang Indonesia KRI Diponegoro-365 mendapat penghargaan Medali Jerman dari Kementerian Pertahanan Jerman atas kontribusinya dalam misi pemeliharaan perdamaian yang diotorisasi PBB di Lebanon.
Medali ini merupakan kali pertama kapal perang Indonesia menerima penghargaan semacam itu dari pemerintah Jerman.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Indonesia, Laksamana Muda TNI I Made Arsanta, menyatakan pada hari Kamis bahwa Medali Jerman mengakui kerja sama kapal tersebut dengan pasukan pemelihara perdamaian Jerman.
Beliau mencatat bahwa selama setahun terakhir, kapal perang dan krunya telah bekerja dengan sekutu Jerman mereka untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Laut Tengah, khususnya di perairan Lebanon.
Medali tersebut diserahkan dalam sebuah upacara di Pelabuhan Beirut, Lebanon, pada 30 Desember, di mana perwakilan Jerman, Laksamana Muda Richard Kesten, memberikan Medali Jerman kepada Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, komandan KRI Diponegoro-365.
Dalam sebuah pernyataan dari Dinas Penerangan TNI AL Indonesia, Haprabu mencatat bahwa penghargaan tersebut mencerminkan apresiasi pemerintah Jerman terhadap kerja sama antara prajurit Indonesia dan Jerman di bawah Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).
“Penghargaan ini juga merupakan bukti nyata peran dan komitmen Tentara Nasional Indonesia dalam melaksanakan Konstitusi dan menjalankan tugas yang sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701,” ujar komandan kapal perang tersebut.
Sejak Januari 2024, KRI Diponegoro-365 telah menjadi bagian dari Pasukan Tugas Maritim (MTF) Tentara Nasional Indonesia (TNI), di bawah UNIFIL.
Prajurit di MTF bertugas melakukan patroli maritim, memantau perbatasan, menggagalkan upaya penyelundupan senjata, dan melatih personel Angkatan Laut Lebanon.
Berita terkait: Pasukan tugas perdamaian Indonesia meninggalkan Kolombo, berlayar ke Oman
Berita terkait: Kapal perang Indonesia KRI SIM-367 berangkat menuju Lebanon misi pemeliharaan perdamaian
Penerjemah: Genta T, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025