Jakarta (ANTARA) – Kapal perang Indonesia KRI Sultan Iskandar Muda-367 (SIM-367), yang membawa Pasukan Tugas Maritim TNI (MTF) Kontingen Garuda XXVIII-P UNIFIL, berlayar dari Jakarta menuju Beirut, Lebanon, pada hari Kamis.
Dalam briefing keberangkatan, Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menyentuh tentang eskalasi konflik bersenjata di Lebanon.
“Pengembangkan komunikasi efektif dalam diplomasi. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi dan perbarui data sesering mungkin. Ingat, area misi di Lebanon adalah area konflik,” dia mengingatkan pasukan tugas.
Dia juga menyarankan para prajurit untuk melakukan deteksi dini terhadap semua ancaman potensial yang mungkin terjadi selama penugasan mereka.
Para prajurit pasukan tugas adalah duta negara, bertanggung jawab atas menjaga kehormatan mereka, menghormati adat lokal, dan beradaptasi dengan cepat dengan masyarakat, tambahnya.
“Pegang teguh etika dan hindari friksi dalam bentuk apapun. Prioritaskan keamanan dan keselamatan personel dan materi, tanpa mengabaikan tugas utama,” tegasnya.
Dari Jakarta, KRI SIM-367 berlayar menuju Batam. Kemudian kapal tersebut akan menuju keluar dari perairan Indonesia menuju Colombo di Sri Lanka dan Salalah di Oman sebelum memasuki Beirut melalui Terusan Suez dan Port Said di Mesir.
Di Beirut, pasukan tugas akan melanjutkan tugas dari TNI MTF Konga XXVIII-O UNIFIL sebelumnya, yang tugasnya berakhir pada awal Januari 2025. Setiap gelombang pasukan tugas akan bertugas di Lebanon selama satu tahun.
Pasukan Tugas Maritim (MTF), yang terdiri dari 120 personel, merupakan salah satu unit di bawah kendali Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga telah mengirim pasukan ke unit UNIFIL lainnya, termasuk Batalyon Mekanik Pasukan Tugas (INDOBATT), Unit Dukungan Markas Besar Pasukan (FHQSU), Indo Force Protection Company (FPC) Task Force, Pasukan TNI Koordinasi Militer-Sipil (CIMIC), dan Pasukan Tugas Rumah Sakit Tingkat 2.
Sebagian besar prajurit TNI yang bertugas dengan UNIFIL beroperasi di darat, sementara MTF melaksanakan tugasnya di laut.
Indonesia adalah negara dengan jumlah prajurit terbanyak yang bertugas dalam misi perdamaian dengan UNIFIL di Lebanon, dengan 1.230 personel.
Berita terkait: Kapal perang SIM-367 berangkat dari Surabaya, siap melaut menuju Lebanon
Berita terkait: Angkatan Laut Indonesia akan mengirim 120 prajurit untuk misi perdamaian di Lebanon
Translator: Genta Tenri, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024