Kantor Komunikasi Presiden yang baru dibentuk mulai melakukan survei lahan di ibu kota baru Indonesia (IKN) Nusantara untuk membangun kantornya, bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya.
\”Kami telah melakukan survei beberapa lokasi di IKN. Ada beberapa lokasi yang cocok, namun kami harus memastikannya terlebih dahulu dan kemudian mengajukan ide tersebut,\” kata Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi pada Jumat (6 September).
Saat melakukan survei lokasi pembangunan kantor, Nasbi dan rombongannya juga mengunjungi beberapa lokasi di IKN, termasuk Istana Presiden, Kawasan Pusat Pemerintahan Inti (KIPP), waduk, dan hunian Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ketika ditanya tentang tugas dan fungsi kantornya yang baru, Nasbi menjelaskan bahwa kantornya bertugas sebagai jembatan komunikasi antara presiden dan masyarakat mengenai informasi terkait kebijakan presiden, berbagai program yang sedang dilaksanakan, dan lainnya.
\”Kami bertindak sebagai jembatan. Presiden tidak bisa bertemu dengan media setiap hari. Namun, mungkin ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa kami jawab, seperti masalah politik yang harus dijawab langsung oleh presiden,\” katanya.
Nasbi kemudian menjelaskan bahwa pelantikannya oleh Presiden Joko Widodo untuk mulai menjabat pada 19 Agustus dimaksudkan untuk sisa masa jabatan 2019-2024. Oleh karena itu, pihaknya segera mengambil berbagai tindakan, seperti menyiapkan pendirian kantor, organisasi, dan lainnya.
\”Ke depan, setelah dilantik oleh presiden baru (Prabowo Subianto), kami akan segera bekerja untuk mengawasi delapan misi dan 17 program, termasuk makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil,\” ujar Nasbi.
Setelah melakukan survei lahan untuk pembangunan Kantor Komunikasi Presiden, Nasbi dan rombongannya mengunjungi Pusat Komando, ruang kerja untuk perusahaan media milik negara, Perum LKBN ANTARA, RRI, dan TVRI di IKN.
Berita terkait: Masyarakat diimbau untuk menggunakan hak demokrasi secara bijaksana
Translator: M. Ghofar, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024