Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) – Pemerintah meminta Kalimantan Selatan untuk menyiapkan rencana tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan, setelah status siaga darurat di provinsi ini ditetapkan pada Senin.
“Kementerian (LHK) sudah menghubungi kami dan meminta agar segera menyusun rencana tanggap darurat untuk siaga kebakaran,” kata Gubernur Kalsel Muhidin dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan 2025 pada Senin.
Dia menjelaskan, status siaga darurat ini ditetapkan setelah dua wilayah—Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kota Banjarbaru—menyatakan status siaga kebakaran hutan dan lahan mereka sendiri.
“Kabupaten Banjar juga harus waspada karena berbatasan dengan Kota Banjarbaru. Area yang terbakar di kedua wilayah ini letaknya cukup berdekatan,” ujarnya.
Pada Kamis (7 Agustus 2025), Kalsel akan menggelar Rutin Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan, yang akan dihadiri pejabat dari Kementerian LHK, KLHK, dan BNPB, katanya.
Muhidin menyebutkan, kehadiran pejabat pusat di acara rutin tersebut dipastikan setelah dia menandatangani dokumen status bencana kebakaran hutan dan lahan untuk Kalsel pada Senin, yang segera dilaporkan ke BNPB.
Dia juga meminta seluruh 13 kabupaten/kota di provinsi ini untuk memberikan update terkait status terkini dan upaya penanganan kebakaran.
Ke-13 kepala daerah, didampingi kepala BPBD masing-masing, akan memberikan update kepada gubernur.
“Saya minta semua kabupaten/kota jangan mengabaikan hotspot sekecil apapun karena kebakaran hutan skala besar dimulai dari titik api kecil,” jelasnya.
Berita terkait:
Prabowo puji kementerian atas penurunan kebakaran hutan
Berita terkait:
Kalsel Barat: BMKG lakukan modifikasi cuaca untuk cegah kebakaran
Berita terkait:
BMKG peringatkan peningkatan hotspot, risiko kebakaran memuncak di Kalsel dan Sumatra
Penerjemah: Tumpal, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025