Kalimantan Barat: Pendidikan Imigrasi Diperkuat di Desa-desa

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Kalimantan Barat sedang meningkatkan usaha untuk mencegah kejahatan terkait imigrasi melalui program Desa Imigrasi.

"Program ini merupkan salah satu strategi edukasi yang digagas oleh Dirjen Imigrasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hukum imigrasi dan bahaya perdagangan orang," kata kepala kantor wilayah, Haryono Agus Setiawan, di Pontianak pada Rabu.

Dia menyebutkan bahwa kantornya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program ini.

"Desa Imigrasi adalah kebijkakan strategis utama yang bertujuan untuk mendidik dan mencegah masyarakat lokal menjadi korban perdagangan manusia, terutama dalam kasus pekerja migran Indonesia tanpa dokumen," ujarnya.

Haryono menegaskan bahwa dalam inisiatif ini, petugas imigrasi aktif melakukan sosialisasi dan berbagi informasi dengan warga desa tentang pentingnya mengikuti prosedur yang benar saat bepergian ke luar negeri, termasuk menyiapkan dokumen lengkap dan memahami bahaya sindikat perdagangan orang.

"Banyak orang tergiur tawaran kerja di luar negeri tanpa sepenuhnya mengerti risiko. Mereka dijanjikan kerja di restoran atau tempat sejenis, namun kenyataannya sering sangat berbeda. Karena itulah kami ada — untuk memberi mereka pengetahuan agar tidak mudah ditipu," jelasnya.

Saat ini, terdapat 21 Desa Imigrasi di seluruh Kalimantan Barat, yang diawasi oleh tujuh kantor imigrasi dan satu rumah detensi imigrasi. Setiap kantor mengawasi dua hingga tiga desa.

Selain edukasi masyarakat, program ini juga melibatkan kerjasama dengan aparat penegak hukum, camat, dan pemerintahan desa untuk membangun pemahaman bersama tentang masalah hukum.

"Tujuan utama kami adalah pencegahan. Kami tidak bekerja sendirian. Peran komunitas, termasuk pemerintah desa dan penegak hukum, sangat penting agar informasi yang kami berikan sampai ke semua orang," kata Haryono.

MEMBACA  Banjir di Barat Nias melanda sekitar 4.000 penduduk

Dia menambahkan bahwa kantornya juga berkolaborasi dengan BP3MI Kalimantan Barat, yang menjalankan inisiatif serupa bernama Desa Emas.

"Kami akan bekerja sama dengan BP3MI. Imigrasi fokus ke prosedur imigrasi, sedangkan BP3MI akan melatih dan mempersiapkan calon pekerja migran dengan keterampilan sebelum mereka berangkat," jelasnya.

Melalui sinergi kelembagaan ini, diharapkan warga Kalimantan Barat, terutama di daerah pedesaan, dapat lebih memahami pentingnya migrasi yang aman, legal, dan bermartabat, serta terhindar dari praktik ilegal yang merugikan.

Berita terkait: Dua Warga China, Satu Pakistan di Sulawesi Selatan langgar aturan imigrasi

Berita terkait: Razia Wira Waspada temukan 294 pelanggaran imigrasi

Berita terkait: 21 Pekerja China ditahan karena diduga melanggar aturan imigrasi

Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025