KAI Logistik Catat Peningkatan 9% pada Volume Pengiriman Barang Ritel

Rabu, 11 Juni 2025 – 22:36 WIB

Jakarta, VIVA – PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), mencatat pertumbuhan positif dalam volume pengiriman di tengah persaingan industri logistik ritel yang semakin ketat. Hingga April 2025, layanan KALOG Express mencatat kenaikan volume pengiriman barang ritel sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga:
KAI Catat Okupansi 115 Persen di Puncak Arus Balik Libur Panjang Idul Adha

Pencapaian ini semakin memperkuat posisi KAI Logistik sebagai salah satu pemain utama di segmen logistik ritel berbasis kereta api.

Dirjen Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta, menyatakan bahwa peningkatan ini menunjukkan respons positif masyarakat terhadap layanan mereka.

Baca Juga:
Total Nilai Barang Ketinggalan di Kereta Api Tembus Rp 5,9 Miliar Periode Januari-Mei 2025

“Hingga Mei 2025, KALOG Express berhasil mengirim rata-rata 4.871 ton per bulan, dengan total 24.356 ton. Angka ini naik 9% dari tahun lalu yang sebanyak 22.427 ton,” jelas Riyanta dalam rilis resmi, Rabu (11/6/2025).

Komoditas terbanyak masih didominasi paket (16.685 ton) dan sepeda motor (6.996 ton).

Baca Juga:
Cara Pelindo Solusi Logistik Group Prioritaskan Keselamatan Pekerja

KAI Logistik Tawarkan Diskon Pengiriman Sepeda Motor dan Paket

Selain itu, layanan juga mencakup pengiriman hewan peliharaan (698 ton), elektronik, sepeda, dan barang lainnya.

Pertumbuhan ini didukung proyeksi sektor logistik nasional yang terus naik. Data Chain Indonesia menyebut transportasi dan pergudangan diperkirakan menyumbang Rp1.623,65 triliun (12,53%) ke PDB 2025.

Meski meliputi transportasi barang dan penumpang, pertumbuhan ini menunjukkan kinerja logistik yang konsisten sejak 2022-2024. Sektor ini didorong oleh industri pengolahan, perdagangan, serta pertanian dan perikanan.

MEMBACA  Kenaikan Harga Jual Eceran per 1 Januari, Daftar Harga Rokok di Minimarket

Menghadapi tren ini, Riyanta menekankan bahwa kesuksesan KALOG Express berkat inovasi terus-menerus, seperti peningkatan kualitas layanan, perluasan jangkauan, dan penguatan aplikasi TRAX.

Di tengah biaya operasional tinggi, terutama di layanan last-mile delivery, KAI Logistik berusaha efisiensi dengan optimalisasi rute dan teknologi. Studi Jurnal Logistik Indonesia menyebut biaya bahan bakar, teknologi, dan tenaga kerja menjadi tantangan besar.

Salah satu solusinya adalah program Gerai, sistem kemitraan dropping point di mana mitra hanya menerima barang, sementara pengiriman ditangani KALOG Express.

Ke depan, KAI Logistik berkomitmen mengembangkan layanan cold chain logistics, termasuk penyediaan cold storage dan kendaraan berpendingin, serta menambah service point berdasarkan potensi wilayah.

Dengan langkah-langkah ini, KAI Logistik optimis dapat memperkuat perannya dalam mendukung industri logistik nasional sekaligus memberikan solusi pengiriman yang efisien dan terpercaya.

Halaman Selanjutnya
Menanggapi tren tersebut, Riyanta menegaskan bahwa pencapaian KALOG Express tidak lepas dari strategi dan inovasi berkelanjutan yang diterapkan perusahaan dalam menghadapi tren industri logistik di Indonesia.