Kadin Dukung Program KPR KUR, Serap 9 Juta Tenaga Kerja

Jakarta (ANTARA) – Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie, menyatakan bahwa Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan bisa menyerap hingga sembilan juta pekerja.

Angka ini tidak hanya mencakup tenaga kerja langsung di sektor konstruksi, tapi juga efek domino pada industr terkait.

Dia menjelaskan bahwa sektor konstruksi dan perumahan adalah penyerap tenaga kerja terbesar keempat di Indonesia, yang mempekerjakan sekitar delapan juta orang, atau enam persen dari total angkatan kerja.

“Setiap rumah yang dibangun dapat menyerap rata-rata 5-6 pekerja dan merangsang lebih dari 140 sektor industri terkait, mulai dari semen, baja, kayu, hingga jasa transportasi,” ujarnya pada Selasa (16 September).

Anindya percaya bahwa tingginya biaya modal di pasar — dengan suku bunga KPR mencapai 11-12 persen — adalah hambatan besar bagi para pengembang.

Oleh karena itu, pihaknya mendukung skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dengan subsidi bunga sebesar 5 persen.

Dengan alokasi anggaran Rp130 triliun (US$7,7 miliar) tahun ini, dia menyatakan bahwa program ini berpotensi mempekerjakan langsung 4-5 juta pekerja.

Ketika digabung dengan industri pendukung seperti semen, baja, keramik, furnitur, dan logistik, total penciptaan lapangan kerja bisa mencapai sembilan juta, lanjutnya.

Program KUR adalah inisiatif pemerintah yang mengalokasikan Rp130 triliun tahun ini untuk membantu masyarakat memiliki rumah.

Program ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan perumahan dan sekaligus menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional.

KUR ini dibagi menjadi Rp117 triliun (US$6,9 miliar) untuk sisi pasok dan Rp13 triliun (US$769 juta) untuk sisi permintaan. Sisi pasok mencakup pengembang perumahan, penyedia jasa konstruksi, dan UMKM bahan bangunan.

Di sisi permintaan, kredit ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM perorangan untuk mendukung aktivitas bisnis merek.

MEMBACA  Hadapi Kulit Wajah Kering, Tips dari Ayu Ting Ting

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa program ini dapat berkontribusi signifikan bagi perekonomian.

Pada tahun 2024, sektor ini dapat menciptakan 10 juta lapangan kerja dan berkontribusi Rp94,5 triliun (US$5,5 miliar) dalam investasi, kata dia.

Berita terkait: KUR Perumahan lebih menguntungkan pengusaha mikro-kecil, kata menteri

Berita terkait: Kredit mikro untuk sektor produksi berikan efek pengganda: menteri

Berita terkait: KUR Perumahan bawa kepastian bagi keluarga berpenghasilan rendah

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025