"Justru Naik 21 Peringkat Dibanding Tahun 2016" (Ditulis dengan rapi dan estetis, tanpa tambahan teks lain)

Selasa, 24 Juni 2025 – 20:36 WIB

Jakarta, VIVA – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R. Haidar Alwi, menyatakan bahwa klaim tentang peringkat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) anjlok di indeks kepolisian dunia adalah tidak benar.

Baca Juga:
Hari Bhayangkara ke-79, Eks Ketum Pemuda Muhammadiyah Harap Polri Semakin Solid dan Beri Keadilan Masyarakat

"Tidak benar. Media harus lebih hati-hati dan teliti karena informasi seperti ini bisa memengaruhi persepsi masyarakat dan merusak reputasi Polri," ujar Haidar dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa.

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi

Baca Juga:
Temukan Lumbung Narkoba Terbesar, Polri Sita 180 Ton Ganja di Pegunungan Aceh

Pernyataan ini menanggapi mantan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi yang menyebut dalam dialog publik bahwa Polri berada di peringkat 60, di bawah Singapura dan Vietnam, menurut laporan World Internal Security and Police Index (WISPI) 2023. Laporan ini dikeluarkan oleh International Police Science Association (IPSA) bekerja sama dengan Institute for Economics and Peace (IEP).

Haidar mengakui bahwa Polri memang menduduki peringkat 63 di tahun 2023, tapi klaim bahwa peringkatnya anjlok tidak tepat. "Faktanya, peringkat Polri justru naik 21 tingkat dibanding tahun 2016 saat berada di peringkat 84," jelasnya.

Peningkatan ini merupakan pencapaian yang patut diapresiasi, terutama dalam salah satu dari empat variabel yang diukur, yakni pembunuhan, kekerasan, terorisme, dan persepsi masyarakat terhadap keamanan.

"Variabel hasil Polri meningkat 30 peringkat, dari peringkat 33 di 2016 menjadi peringkat 3 di 2023. Artinya, Polri termasuk tiga terbaik dunia dalam menekan risiko kejahatan," ucapnya.

Ilustrasi pengamanan aparat gabungan TNI-Polri

Foto: VIVA/Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

Haidar menambahkan bahwa hasil ini sejalan dengan Global Peace Index (GPI) 2025 yang dirilis oleh Institute of Economics and Peace (IEP) di Inggris pada Kamis (18/6). Peningkatan ini melebihi negara seperti Selandia Baru, Singapura, Jepang, Malaysia, Australia, dan Korea Selatan.

MEMBACA  Jembatan Penghubung Tangerang di Asthara Skyfront City Segera Dibangun

Dari 23 indikator yang diukur untuk tiga variabel, Indonesia menunjukkan perbaikan di 11 indikator, sementara empat memburuk dan delapan tidak berubah.

"Keberhasilan Polri dalam menekan gangguan keamanan tercermin dalam WISPI 2023, sehingga meningkatkan kondusivitas sebesar 2,9% di GPI 2025," jelasnya.

Meski GPI menempatkan Indonesia di peringkat 49, negara ini termasuk yang memiliki tingkat kedamaian tinggi dan perbaikan kinerja tertinggi di Asia-Pasifik. (ANT)

[Halaman Selanjutnya]